Ciuman Lebih Baik daripada Jabat Tangan

SEBUAH penelitian belakangan mempublikasikan penemuan mengenai evolusi dari manfaat berciuman bagi kesehatan.

Ciuman yang menggairahkan disinyalir dapat mentransfer 80 juta bakteri dari mulut ke mulut. Namun ini terbukti membantu menopang sistem kekebalan tubuh yang memungkinkan pasangan untuk lebih mudah mengenal dan melawan penyakit.

Seperti dilansir dari Dailymail, Sheril Kirshenbaum, penulis The Science of Kissing dan Director of the Energy Poll di University of Texas at Austin di Austin, mencoba menjelaskan terlebih fakta di balik berciuman dalam konteks ini.

Menurutnya bibir adalah zona sensitif seksual tubuh yang paling nampak. Tidak seperti hewan, bibir manusia unik karena dikemas dengan ujung saraf sensitif. Dengan ini, bahkan sedikit saja sentuhan di bibir kita dapat cepat mengirimkan informasi ke bagian otak yang berhubungan dengan informasi sensorik, yang mempengaruhi bagaimana kita berpikir dan merasa.

Sebuah ciuman penuh gairah menempatkan dua orang sangat dekat. Kita belajar satu sama lain dengan melibatkan indra penciuman, perasa, dan peraba kita. Melalui informasi yang didapat, semua jenis sinyal dikirim ke otak kita akan memberitahu kita tentang orang lain yang berinteraksi dengan kita.

Psikolog evolusioner di State University of New York di Albany bahkan juga menemukan bahwa 59 persen pria dan 66 persen wanita mengatakan, mereka mengakhiri hubungan mereka sejak dini hanya karena ciuman yang tidak bekerja dengan baik.

Ada lagi penelitian oleh ahli biologi Swiss, Claus Wedekind, yang menemukan bahwa perempuan lebih tertarik pada aroma laki-laki yang membawa kode genetik yang berbeda, untuk sistem kekebalan tubuh mereka di daerah DNA yang dikenal sebagai major histokompatibilitas complex atau MHC.

Para ilmuwan menduga bahwa, ketika pasangan yang membawa genetika yang berbeda satu sama lain untuk memerangi penyakit di tubuh masing-masing, anak-anak mereka cenderung mendapatkan keuntungan dengan memiliki sistem kekebalan yang kuat.