Share

Rebutan Lahan, Zulfikar Ditembak dan Dibacok

Erie Prasetyo , Okezone · Minggu 23 November 2014 02:27 WIB
https: img.okezone.com content 2014 11 23 340 1069465 rebutan-lahan-zulfikar-ditembak-dan-dibacok-nGGaZTRgbW.jpg Rebutan Lahan, Zulfikar Ditembak dan Dibacok (ilustrasi)
A A A

MEDAN - Zulfikar alias Zulfi (42) menjadi korban penembakan dan pembacokan oleh sekelompok orang. Diduga penganiayaan ini dilakukan lantaran masalah perebutan lahan.

Ditemani anaknya, Kevin (17) serta menantunya Darwin (21), Zulfikar mendatangi Polresta Medan guna melaporkan penganiayaan yang dilakukan Andika Cs padanya.

Warga Jalan Gatot Subroto Gang Harapan, Kelurahan Sei Kambing B, Medan Helvetia ini mengalami luka tembak di bagian hidung, pelipis kiri dan tangan kanannya. Kemudian, dadanya juga tampak melintang garis sepanjang 20 Cm bekas sayatan belati.

Aksi penembakan dan pembacokan tersebut terjadi di rumah Zulfikar dan langsung disaksikan menantu dan anaknya.

Saat diwawancarai di ruang Media Center Polresta Medan, Zulfikar bercerita jika dirinya sama sekali tak tau apa penyebab dirinya dianiaya.

"Saya enggak tahu apa penyebabnya, mungkin permasalahan lahan. Di antara mereka berempat, cuma dua yang saya kenal. Tapi, cuma satu saja namanya yang saya tahu. Namanya Andika alias Ade Kaisar warga Jalan Beringin, Medan Helvetia," ujar Zulfi, Sabtu (22/11/2014).

Dijelaskan Zulfi, jika aksi penganiayaan dirinya terjadi sesaat setelah dirinya bangun tidur di ruang tamu. "Saya dibantai di ruang tamu, di situ saya baru bangun tidur. Dan saat pembantaian itu, saya ditarik mau dibawa ke luar, tapi saya bertahan. Itu la langsung ditembak si Andika tangan, hidung dan pelipis saya," jelas pria yang tangan kirinya dipenuhi tato batik ini.

Aksi penganiayaan yang diterimanya tak sampai di situ, leher Zulfikat juga nyaris terkena sayatan belati.

"Hampir kena belati juga leher saya Untung saya mengelak, jadi dada saya aja yang kenak. Kalau enggak, mungkin sudah koyak juga leher saya," tukas Zulfi.

Lantaran Andika Cs kian ganas, Zulfikar pun langsung berteriak rampok yang dengan otomatis membuat warga berhamburan ke luar rumah. Sementara pelaku yang takut menjadi bulan-bulanan massa pun memilih kabur.

"Karena sudah enggak terlawan, saya teriakilah rampok. Itu langsung lari mereka (pelaku) naik mobil. Dan saya yakin pun yang nunjukkan rumah saya si Andika. Karena cuma dia yang saya kenal. Kami kenal di lembaga permasyarakatan (LP). Dan si Andika itu pun resedivis narkoba yang kabur dari LP Tanjung Gusta pada tahun 2006," ucap Zulfi.

Sementara Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Wahyu Bram saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan korban. "Laporannya belum kita terima, namun pasti kita tindak lanjuti," janji Wahyu.(fid)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ded)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini