Kakak Bunuh Adik Durhaka

DELI SERDANG - Abdul Rahim ditemukan terkapar bersimbah darah di Jalan Nusantara Gang Pinang depan Gang Madinah, Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan. Pria berusia 49 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pringadi Medan, dengan luka di bagian kepala akibat dipukul balok oleh kakak kandungnya, Awaluddin (56).

Kejadian itu bermula ketika korban dimarahi oleh ibunya karena membawa teman-temannya mengkonsumsi narkoba di rumah, Minggu 23 November malam sekira pukul 22.00 WIB. Kesal dimarahi ibunya, korban berupaya ingin menikam ibunya yang sudah berumur 85 tahun itu. Beruntung aksi durhaka tersebut dihalangi oleh kakaknya yang bernama Rahmawati (54). Akibatnya, terjadi cek cok mulut diantara keluarga tersebut.

Setelah cek-cok mulut, keluarga besar tersebut kumpul di belakang rumah untuk membahas kelakuan Abdul Rahim. Awaluddin pun berang mendengar ibunya hampir ditikam korban. Awaluddin kembali mendatangi Abdul Rahim sehingga terjadi cekcok mulut.

Kesal melihat kelakuan adiknya, amarah Awaluddin tak tertahan. Ia pun menuju dapur dan mengambil balok kayu. Disitu, Awaluddin menghantamkan balok kayu tersebut tepat mengarah ke kepala belakang korban. Seketika darah segar mengucur deras dari kepala korban.

Melihat adiknya terkapar berlumuran darah, Awaluddin yang terlihat ketakutan langsung kabur meninggalkan lokasi. Sementara, pihak keluarga yang mengetahui kejadian tersebut, membawa Abdul Rahim ke Rumah Sakit Martondi di Jalan Letda Sujono Tembung. Namun nyawa korban tak dapat tertolong.

Kanit Reskrim Percut Sei Tuan, Iptu Bambang Gunanti, ketika dikonfirmasi membenarkan prihal kejadian tersebut.

"Korban tewas akibat luka pukulan benda tumpul dikepalanya yang dilakukan abang kandungnya sendiri sebanyak satu kali. Pertikaian tersebut berawal adanya larangan pihak keluarga terhadap korban yang diduga mengkonsumsi sabu dan mengajak teman-temannya kedalam rumah. Kita masih dalami kasus ini dengan memeriksa para saksi," ungkapnya.(sna)