Share

Proyek Pembangunan Waduk di Jakarta Utara Mangkrak

Fakhrizal Fakhri , Okezone · Selasa 25 November 2014 02:01 WIB
https: img.okezone.com content 2014 11 25 338 1070177 proyek-pembangunan-waduk-di-jakarta-utara-mangkrak-MrHHPCmpyi.jpg Proyek Pembangunan Waduk di Jakarta Utara Mangkrak (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk meminimalisir banjir yang melanda di daerah pesisir Jakarta terancam gagal. Sebab proyek pembuatan dua waduk di Jakarta Utara mangkrak.

Seperti pembangunan Waduk Marunda di Kampung Bambu Kuning RW 02. Proyek di waduk yang rencananya memiliki luas 56 hektar ini mangkrak sejak dua bulan lalu. Hal serupa juga menimpa Waduk Rawa Kendal di RW 08, Kelurahan Rorotan dengan luas 55 hektar.

Padahal keberadaan dua waduk ini sangat dinanti masyarakat, karena mampu meminimalisir banjir di permukiman warga melalui Kali Blencong. Adanya taman yang dilengkapi fasilitas seperti halnya Taman Kota Waduk Pluit juga dinanti masyarakat.

Nur Rofik (30), salah seorang warga yang rumahnya berdekatan dengan Waduk Rawa Kendal mengungkapkan, seingatnya proyek terakhir dikerjakan awal Agustus. Saat itu terdapat enam buah ekskavator sibuk mengeruk lumpur dari pagi hingga sore.

Namun, akhir Agustus, pengerjaan proyek terhenti. Belasan petugas dan tiga ekskavator di sana mulai ditarik kembali. Sedangkan tiga sisanya terparkir di tepi waduk.

Rofik menyayangkan berhentinya proyek tersebut. Selain dianggap tidak mampu menahan luapan banjir ketika musim hujan, kawasan permukiman warga juga terlihat kumuh dan gersang. Sebab gundukan lumpur setinggi satu-dua meter menghiasi areal waduk.

"Di sini langganan banjir, awal tahun lalu saja banjir sampai lutut orang dewasa atau setinggi 30-50 centimeter," kata Rofik saat ditemui di rumahnya pada Senin (24/11/14).

Rofik mengaku pesimis waduk yang ada di depan rumahnya itu akan selesai sesuai target pemerintah yakni tahun 2015. Sebab selama delapan bulan dikeruk, kedalaman waduk baru mencapai 1,5 meter atau masih jauh dari harapan sedalam enam meter.

Senada dikatakan Fitri (29), teronggoknya tiga unit ekskavator di tepi waduk kerap dijadikan lahan bermain oleh anak-anak. Padahal alat berat itu bisa membahayakan keselamatan mereka.

"Semenjak proyek mangkrak, anak-anak jadi sering main di pinggir waduk dan main di ekskavator. Kami sebagai orangtua merasa khawatir kalau mereka main di sana," jelas Fitri.

Fitri berharap, proyek tersebut bisa kembali dilanjutkan terlebih ia menanti adanya taman untuk bermain anak-anak sebagaimana dijanjikan Joko Widodo ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta, pada Selasa, 8 April 2014.

Hal serupa terjadi di Waduk Marunda. Sejumlah ekskavator diparkirkan menghiasai tepian waduk. Lumpur bekas pengerukan juga didiamkan sementara air yang menggenangi waduk di sana sudah surut.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, Agus Priyono, mengakui, bahwa proyek pembuatan Waduk Rawa Kendal dan Marunda telah terhenti. Namun Agus memastikan, terhentinya proyek tersebut sudah berjalan selama 1,5 bulan.

Menurut Agus, terhentinya proyek itu lantaran terkendala pembebasan lahan milik warga di sana. Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Tim Panitia Pembebasan Tanah (P2T) terkait pembebasan lahan di sana.

Meski terkendala terkait lahan warga, namun Agus memastikan proyek pembuatan waduk akan selesai sesuai target, pada 2015. "Makanya beberapa ekskavator tetap kami letakkan di sana. Apabila lahan sudah dibayarkan, maka proyek akan kembali dilaksanakan," pungkas Agus. (rif)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(sus)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini