JAKARTA - Ada beberapa alasan mengapa brand gadget lokal, Evercoss membangun pabrik smartphone di Indonesia. Perusahaan menggelontorkan investasi sebesar 30 persen dari budget Rp1 triliun.
Pabrik 2,5 hektar yang terletak di Kawasan Industri Terboyo Semarang merupakan pabrik transisi, sementara pabrik yang diharapkan dapat dibangun dengan luas 8 hektare direncanakan sudah bisa beroperasi pada dua tahun ke depan (investasi Rp1 triliun).
"Yang kita produksi di sini, kontribusi lapangan kerja, selain itu kita memastikan control quality lebih ketat, sehingga apa yang kita hasilkan bisa kita lihat, bisa lebih baik daripada di China," kata Janto Djojo, Chief Marketing Officer Evercoss, dalam keterangan yang diterima Okezone, Selasa (25/11/2014).
Selain itu, selain memberdayakan lulusan SMK lokal, perusahaan juga menginginkan fleksibilitas serta cepat dalam distribusi maupun merespon pasar.
"Pabrik ini transisi. Masih sementara. Kita siapkan utk pengembangan Rp1 triliun untuk (pabrik) Evercoss. Untuk transisi ini, investasi 30 persen dari Rp1 triliun," kata Husni Wijaya, General Manager PT Aries Indo Global (AIG).
Terdapat empat line untuk pabrik transisi seluas 2,5 hektare ini. Perusahaan merencanakan pabrik lebih luas dengan 8 hektare dengan total 12 line.
Untuk 12 line, kapasitas produksi tentu lebih besar dengan jumlah 500 ribu unit perangkat per bulan. Alasan lain atau keuntungan diproduksinya perangkat Evercoss di Indonesia ialah menurunkan tingkat kerusakan produksi di bawah satu persen.
Tidak hanya itu, ada alasan bisnisnya mengapa handset diproduksi di Semarang, yakni kecepatan pengadaan produk semakin tinggi. Dibuat di dalam negeri, maka perusahaan memiliki fleksibilitas dalam mengatur model-model yang diproduksi guna mengikuti permintaan pasar.