Share

Moms, Jangan Paksakan Anak Diajarkan Calistung

Erika Kurnia, Jurnalis · Rabu 26 November 2014 18:15 WIB
$detail['images_title']
Anak diajarkan calistung (Foto: Thelittlewords)
PEKAN ini, media sosial dan pemberitaan media dihebohkan dengan kabar kasus anak usia enam tahun yang stres. Hal ini diakibatkan banyaknya pelajaran di luar sekolah yang diikutinya (les).
 
Menurut pemberitaan, anak tersebut diketahui selalu merespon orang yang mengajaknya berkomunikasi dengan mengulang pelajaran matematika yang diajari guru sekolahnya. Hal inilah yang membuat orangtua sang anak membawa anaknya untuk ditangani oleh tenaga kesehatan jiwa.
 

Pakar kesehatan jiwa, Dr. Danardi Sosrosumiharjo, SpKJ (K)., Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), mencoba untuk mengomentari kabar tersebut.

"Inilah yang sering kami diskusikan dengan perhimpunan kami. Anak usia enam tahun masih harus diajarkan cara belajar dengan permainan. Bagaimana pun, bermain adalah cara belajar yang lebih tepat untuk mereka," ujarnya dalam diskusi Kesehatan Jiwa Masyarakat, bersama Pfizer, di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (26/11/2014).

Tambahnya, kekuatan mental bisa sangat bervariasi. "Seperti calistung (baca, tulis, hitung), sebaiknya jangan terlalu dipaksakan secara serius. Kecuali, IQ anak seratus, menghapal banyak pelajaran pun nggak masalah," ujarnya.

Oleh karena itu, orangtua sebaiknya mengetahui kemampuan anak dan tidak memaksakan kehendak di luar batas kemampuan anak. Kekuatan dan kesehatan mental manusia pada umumnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keturunan, kesehatan fisik, dan dorongan lingkungan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ren)