JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengaku telah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno terkait pernyataannya yang mengimbau Partai Golkar supaya tak menggelar Munas di Bali pada akhir November mendatang.
"Pak Tedjo (itu) Menkopolhukam dan kita harus hormati beliau. Saya sudah bertemu dengan beliau dan menjelaskan mereka melihat ini bisa mengganggu situasi di Bali. Apalagi di akhir tahun diperkirakan banyak turis, nanti takutnya ada travel warning karena itu supaya tidak mengganggu agenda di akhir tahun," ujar Akbar di kediamannya, Jalan Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (27/11/2014).
Akbar menjelaskan, pertemuan dengan Tedjo dilakukan tak lama setelah politisi NasDem itu memberikan pernyataannya. Tedjo juga menjelaskan pernyataannya itu disampaikan bukan sebagai politikus, melainkan kapasitasnya sebagai pejabat negara.
"Pak Tedjo memang dari Nasdem, tapi waktu saya ketemu dia jelas bilang sebagai pejabat negara dan tidak ada kepentingan politik. Jadi sama sekali tidak ada kaitan dengan agenda politik," tuturnya.
Sebelumnya, Tedjo Edhy Purdijatno meminta petinggi Partai Golkar tak memaksakan diri menggelar Munas di Bali pada akhir November mendatang. Jika Partai Golkar tetap ngotot melaksanakan Munas dikhawatirkan mengancam industri pariwisata di Bali.
Pernyataan tersebut disampaikan pasca terjadinya kerusuhan di kantor DPP Partai Golkar yang mengakibatkan beberapa orang mengalami luka-luka.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(kem)