MASALAH buang air besar sembarangan (BABS) menjadi salah satu masalah yang sulit diberantas. Mirisnya, perilaku ini justru menjadi budaya tidak baik yang dapat mengakibatkan kematian.
Masalah ini menjadi keprihatinan dari Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K). Ia menghimbau kepada pemerintah setempat untuk lebih kerja keras merangkul masyarakat agar memakai mandi cuci kakus (MCK) layak saat buang air besar (BAB).
"Saya kira bupatinya melakukan jambanisasi di kotanya. Kalau memang pemerintahnya melihat masalah itu dan masyarakat tidak kerjasama, berarti pemerintahnya harus lebih kerja keras lagi," ujar Prof. Nila kepada Okezone, di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta, belum lama ini.
Jika masalah ini terus didiamkan, tambah Nila, penyakit akan bersarang di suatu lingkungan. Sehingga masyarakat mudah terserang penyakit.
"Menurut saya, pemerintah harus membuat MCK layak. Karena kalau terus begitu, pasti langsung berhubungan dengan penyakit," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, Kabupaten Bekasi belum sepenuhnya memiliki MCK layak. Inilah salah satu keprihatinan potret bangsa yang harus diberantas.
Sekadar diketahui, berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh UNICEF dan WHO pada 2014, ada sekitar 55 juta orang Indonesia yang masih melakukan BABS.
Ada bahaya di balik tingginya perilaku BABS. Salah satunya yaitu menyebabkan kematian pada anak, di mana mereka terkena penyakit diare, muntaber, dan pneumonia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ren)