Share
Advertisement

Ponsel Lokal Kian Menggeliat, Siap "Libas" Produk Asing di 2015

Amril Amarullah , Jurnalis-Sabtu 29 November 2014 09:43 WIB
Foto Hansen dirut Mito beserta model dan fotografer senior (Foto: Amril)
Foto Hansen dirut Mito beserta model dan fotografer senior (Foto: Amril)
A
A
A
BANDUNG - Sejumlah ponsel lokal berlomba-lomba untuk merebut pasar Tanah Air dengan menghadirkan berbagai produk baru, inovatif dan tak kalah dengan pemain global.
 

Evercoss, Mito dan juga Advan yang merupakan tiga dari sekian banyak ponsel lokal mencoba peruntungangnya di negeri sendiri. Berbagai kualitas dan performance disodorkan ke masyakarat dari mulai menyasar kelas bawah hingga atas.

Evercoss contohnya, setelah memiliki pabrik sendiri di Indonesia, tepatnya di Semarang dengan luas lahan 2,5 hektare, membuat perusahaan percaya diri bakal memenangkan persaingan. Apalagi dengan jumlah karyawan yang mencapai 350 orang ini, mampu menghasilkan ribuan produk ponsel.

Untuk 12 line, dengan kapasitas itu mampu memproduksi lebih dari 500 ribu unit perangkat per bulan. Evercoss punya alasan bisnisnya mengapa handset diproduksi di Semarang, yakni kecepatan pengadaan produk semakin tinggi. Dibuat di dalam negeri, maka perusahaan memiliki fleksibilitas dalam mengatur model-model yang diproduksi guna mengikuti permintaan pasar.

Mito pun demikian. Ponsel lokal yang juga memiliki pabrik sendiri di Tangerang ini mengklaim berhasil memproduksi 1000-300ribu ponsel perbulannya untuk 4 line, dengan menyasar kelas low-end.

Bahkan untuk 2015, Mito akan memproduksi ponsel yang menyasar kelas atas dengan jumlah produksi 2 kali lipat dari yang ada sekarang ini.

Direktur Utama Mito Mobile, Hansen Lee mengaku, Mito bukan hanya sekedar memperbanyak produksi, akan tetapi lebih dari itu memproduksi ponsel berkelas dengan tampilan fitur-fitur yang lebih banyak, terutama kamera.

"Di 2015 kami akan release sekira 5 tipe smartphone dan 3 tablet. Bukan hanya itu, akan juga dikembangkan custom ROM dengan developer lokal dan juga memberikan content lokal sebagai nilai tambah," ujar Hansen kepada wartawan di Bandung, Sabtu (29/11/2014).

Caranya bagaimana, yakni dengan bekerjasama dengan universitas-universitas di Indonesia dan para ahli lokal, karena Mito sangat support dengan RD di Tanah Air.

Tidak hanya itu, smartphone dan tablet octacore akan hadir di 2015, dengan harga yang tentunya lebih terjangkau, tetapi kualitas sama dengan brand luar.

 Ditambah lagi sistem jaringan 4G akan disematkan pada ponsel lokal Mito ini, bersamaa dengan octacore. "Saat ini kami masih tahap testing bersama dengan MTK, Qualcomm dan operator-operator telco," jelas Hansen.

Ditanya apakah yang menjadi kendala untuk memproduksi 4G ini, Hansen menjelaskan bahwa masalah regulasi impor yang tidak jelas menjadi kendala utama. "Karena itu kami harapkan semua bisa diperjelas, dengan demikian 4G akan menggebrak di 2015 nanti," tutupnya.

Dukungan Pemerintah

Bukan hanya itu, stragtegi-strategi pre-order online juga sudah mulai dijalankan oleh perusahaan ponsel lokal, baik Mito, Evercoss maupun Advan.

Gebrakan yang dilakukan Mito dan Evercoss menjadi angin segar bagi pertumbuhan smartphone di Tanah Air, dan menjadi modal dasar untuk bisa bersaing dengan produk luar.

Karena itulah, kata Hansen diperlukan dukungan nyata dari pemerintah di 2015 ini bisa menyusun regulasi yang baik dan mendukung industri lokal, sekaligus tidak menghambat perkembangan teknologi telekomunikasi di Indonesia.

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Topik Artikel :
Telusuri berita techno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement