Share

Karier Migas untuk Sarjana Matematika

Margaret Puspitarini, Okezone · Sabtu 29 November 2014 16:19 WIB
https: img.okezone.com content 2014 11 29 65 1072323 karier-migas-untuk-sarjana-matematika-1oCvrHt62j.jpg Kemampuan pemodelan matematika dapat dimanfaatkan sarjana matematika dalam menjalani karier di bidang migas. (Foto: shutterstock)

JAKARTA - Banyak orang berpendapat, sarjana matematika akan kesulitan mendapatkan pekerjaan, khususnya di sektor minyak dan gas bumi (migas). Ternyata, pendapat tersebut hanya mitos belaka.

Membantah mitos tersebut, Jurusan Matematika (JM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar kuliah tamu bertajuk "Industri Minyak dan Gas di Indonesia". Sebagai pembicara, mereka menghadirkan Kepala Unit Percepatan Proyek Kilang FLNG Tangguh Train Tiga SKK Migas, Agoes Sapto Raharjo.

"Industri migas tidak akan terlepas dari peran seorang matematikawan. Meskipun sebagian besar industri minyak diisi oleh engineer dan geologis, tetapi pemodelan matematika menjadi hal pokok dalam memecahkan suatu masalah," ujar Agoes, seperti dilansir dari ITS Online, Sabtu (29/11/2014).

Menurut Agoes, keberadaan seorang matematikawan di suatu industri migas dapat mempercepat pengambilan keputusan. Sehingga tingkat efisiensi waktu dalam perusahaan tersebut dapat maksimal.

"Tanpa perhitungan yang tepat, pengeboran di industri minyak bisa memakan waktu lama. Dengan keberadaan matematikawan, proses tersebut bisa diefisiensikan menjadi lebih cepat," tuturnya.

Maka, kata Agoes, tidak menutup kemungkinan seorang matematikawan bekerja di luar bidang yang digeluti. "Peluang kerja seorang matematikawan di bidang non-matematika ditentukan oleh kemampuannya untuk menyesuaikan diri di dunia kerja," imbuh Agoes.

Sementara itu Ketua JM ITS Erna Apriliani mengatakan, kuliah tamu tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi dan pangetahuan kepada mahasiswa matematika ITS mengenai prospek kerjanya di bidang migas. Setiap perusahaan, lanjutnya, akan selalu memiliki masalah, termasuk di industri migas. Permasalahan tersebut merupakan realita yang jarang ditemui oleh mahasiwa saat berada di bangku perkuliahan.

"Ketika masalah ditemukan, identifikasi masalah harus dilakukan untuk mengetahui masalah secara lebih detail. Setelah itu, baru membuat model matematikanya, itulah peran kami," ungkap Erna.

Dia menambahkan, dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang melanda perusahaan, seorang matematikawan mempunyai cara untuk tersendiri. "Matematikawan unggul karena memiliki banyak peralatan dalam menyelesaikan sebuah model. Setelah hasil diperoleh, maka perlu dilakukan suatu perbandingan dengan hasil yang nyata untuk menguji akurasinya," tuturnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini