Share
Advertisement

Penipuan Asmara secara Online Marak Terjadi

Wahyu Noor Hasan , Jurnalis-Rabu 17 Desember 2014 16:01 WIB
Penipuan Asmara secara Online Marak Terjadi (Foto: Pcauthority)
Penipuan Asmara secara Online Marak Terjadi (Foto: Pcauthority)
A
A
A

CANBERRA – Situs kencan atau online dating palsu di wilayah Australia tercatat semakin tinggi. Diinformasikan angka kerugian yang terjadi mencapai sekira 23 juta dolar per tahun.

Hal ini bisa diartikan bahwa rata-rata kerugian individu mencapai 21 ribu dolar per orang. Sumber informasi menyebutkan, angka penipuan situs kencan memiliki angka tertinggi dan lebih tinggi tiga kali lipat dari jenis penipuan lain.

Dilansir dari Pcauthority, Rabu (17/12/2014), badan otoritas independen milik Pemerintah Australia, ACCC, yang berfungsi sebagai badan perlindungan konsumen, menyatakan bahwa dalam sebuah proyek khusus yang digelar pada Agustus dan bernama Project Scam telah mengirim surat khusus untuk menghentikan korban dari serangan penipuan.

Pada proyek tersebut juga dijelaskan potensi penipuan terbesar ini meraup banyak keuntungan uang untuk scammers. Proyek ini melibatkan sistem kecerdasan finansial untuk mengidentifikasi Australia mengirimkan uang ke sejumlah negara-negara Afrika Barat.

Dalam tiga bulan proyek berjalan (Agustus–Oktober 2014), laporan menuliskan bahwa telah menerima lebih dari 1.500 surat dari korban penipuan di New South Wales dan Australia Capital Territory. Berdasarkan laporan juga disebutkan banyak korban mengalami kerugian besar dari tindakan scammed ini.

Dalam rilis laporan tiga bulan tersebut, ACCC tmencatat sebanyak 50 orang telah menjadi korban, serta mengalami total kerugian mencapai USD1,7 atau diperkiraan mencapai 34 ribu dolar per orang. Hampir tiga perempat dari penipuan yang ada terkait asmara online adalah yang terbesar.

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Topik Artikel :
Telusuri berita techno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement