KANKER dikenal sebagai penyakit yang mematikan. Kebanyakan kanker disebabkan angiogenesis yang rusak, yaitu tumbuh pembuluh darah kapiler baru dalam tubuh secara berlebihan.
Saat ini ada penyembuhan terhadap penyakit kanker, yaitu terapi anti-angiogenesis. Terapi ini dapat mencegah pertumbuhan pembuluh darah penyuplai makanan dan nutrisi ke tumor serta kanker.
"Anti-angiogenesis memutuskan penyebaran sel-sel kanker dan menghentikan pembentukan pembuluh darah baru. Ini akan membuat si kanker kelaparan akibat terhentinya pasokan makanan dan oksigen ke sel kanker," beber dr Ronald Hukom, Sp.Pd-KHOM dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, dalam seminar Ketika Sel Kanker Kelaparan: 10 Tahun Inovasi Pengobatan Kanker dengan Konsep Angiogenesis, di Hotel Aston, Kuningan, Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Terapi anti-angiogenesis justru efektif dilakukan untuk kanker atau tumor yang sudah stadium lanjut. Contohnya saja pada tumor yang ukurannya sudah cukup besar.
"Biasanya tumor lebih dari 2 milimeter bisa dilakukan anti-angiogenesis. Agar menghentikan sel tumor mendapatkan makanan dan oksigen baru," ungkapnya.
Anti-angiogenesis, lanjutnya, tidak disarankan untuk kanker yang baru stadium I, karena efeknya sama saja dengan kemoterapi.
"Kalau stadium lanjut, hasilnya lebih bagus dibanding kemoterapi. Kalau masih stadium I enggak ada bedanya dengan kemoterapi. Manfaat terapi ini kalau tumor besar sudah meluas," tambahnya.
Mengenai tingkat keberhasilannya, kata dr Ronald, kesuksesan terapi anti-angiogenesis bergantung dengan jenis kankernya, seperti kanker payudara yang sudah stadium III.
"Contohnya pada penanganan kanker payudara stadium lanjut, dan hasilnya bisa bertahan sampai lima tahun," tambahnya.
Mengenai biaya anti-angiogenesis masih dipatok dengan harga yang mahal, yaitu sekira Rp20 juta. (yac)
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(tty)