MEDAN - Warga korban penggusuran PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) di Pasar Timah, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, mengamuk dan memblokir jalur perlintasan kereta api yang bersebelahan dengan lokasi pasar tersebut.
Mereka memblokir perlintasan rel dengan kayu dan ban bekas lantaran tenda yang mereka dirikan pascapenggusuran dirubuhkan oleh PT KAI.
"Rumah kami digusur dan tenda tempat kami tidur juga digusur. Kenapa kami warga yang lemah selalu ditindas. Tolong Pak Jokowi dengarkan keluhan kami," kata seorang warga Hen (45).
Aksi pemblokiran rel itu tidak berlangsung lama, karena personil Polsek Medan Area langsung menghalau warga. Pasalnya, kereta api jurusan Medan-Rantau Parapat ingin melintas.
“Pinggir semua, kereta api mau lewat. Nanti kalian ditabrak," ujar seorang personil polisi.
Aksi pemblokiran rel Kereta oleh Warga karena kecewa dengan pihak PT KAI. Pasalnya, bangunan pusat perbelanjaan Yanglim Plaza yang juga berada di pinggiran rel, tidak ikut digusur.
“Kami sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di sini. Kami heran mengapa Yanglim Plasa tidak digusur, kalau ada penertiban mengapa semuanya tidak kena, mengapa pilih-pilih,” kata Andi, warga lainnya.
Ia menduga, penggusuran yang dilakukan PT KAI hanya untuk kepentingan pengembang.
“Ini bukan penertiban jalur hijau untuk pengembangan double track kereta api. PT KAI sengaja menggusur kami untuk kepentingan pengembang,” katanya.
Sebab itu, para warga yang digusur berharap pemerintah agar memberikan kepastian mengenai tempat tinggalnya.
“Harapan kami ingin kepastian rumah,” katanya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(hol)
