JAKARTA - Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, jikalau penerapan ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) tidak dapat terlaksana, hal itu dikarenakan oleh Singapura yang tidak juga menyepakati mengenai aturan-aturan yang ada saat ini.
Menyamai kondisi perbankan di masing-masing negara ASEAN ini juga agar saat MEA Perbankan 2020 masing-masing perbankan di kawasan tersebut bisa memulai dengan adil.
"Dia (Singapura) nggak mau sama, belum tentu dia menangkan, dia mau tahan dulu ini supaya tidak sama. Saya punya 500 cabang, Anda punya di Saya dua cabang, begitu dibuka lari. Sudah pasti enggak menang," kata Budi di Kantor ISEI, Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Namun, Budi juga menuturkan bahwa sulitnya membuka cabang perbankan di negara seperti Singapura lantaran dibutuhkan dana investasi yang tidak sedikit.
"Malaysia itu 300 ringgit, kalau Malaysia sudah dari dulu masuk karena nggak dapat izin. Tapi yang Singpura belum karena tinggi sekali, mending duitnya dipakai buat bangun jembatan, bangun power plan dan lain-lain," tambahnya.
Oleh karena itu, untuk merealisasikan ABIF ini dibutuhkan kesamaan kondisi perbankan dari masing-masing negara di ASEAN. "Yang penting playing field-nya harus sama dulu, start-nya harus sama dan itu mereka pertahankan benar-benar jadi ketika 2020 mereka sudah start di depan," tutupnya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rzy)
