Share

Tak Disinggahi Jokowi, Warga di Perbatasan Timor Leste Kecewa

ant , Jurnalis · Sabtu 20 Desember 2014 17:38 WIB
https: img.okezone.com content 2014 12 20 337 1081959 tak-disinggahi-jokowi-warga-di-perbatasan-timor-leste-kecewa-8vq4LDQguJ.jpg Tak Disinggahi Jokowi, Warga di Perbatasan Timor Leste Kecewa
A A A

KUPANG - Warga perbatasan di Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kecewa daerahnya yang berbatasan dengan Oecusse Enclave Timor Leste tidak disinggahi rombongan Presiden Joko Widodo.

"Semua persiapan untuk menyambut kedatangan Presiden RI ketujuh itu sejak sepekan terakhir, sudah disiapkan. Mulai dari penerimaan secara adat dan modern, keamanan dan protokoler hingga pembuatan helipad dan persiapan lainnya di desa Napan, Kecamatan Miomaffo Timur. Namun semua itu sia-sia," kata tokoh masyarakat warga eks Timtim, Moko Zoares, Sabtu (20/12/2014).

Menurut mantan pimpinan pejuang Otonomi Khusus itu, ribuan warga perbatasan di daerah itu berharap Presiden yang akrab disapa dengan Jokowi itu berkesempatan melihat langsung kondisi pembangunan dan kehidupan masyarakat di wilayah perbatasan itu.

"Semestinya Pak Jokowi mengunjungi saja salah satu titik wilayah yang paling terisolir di Kabupaten Timor Tengah Utara ini dan belum banyak tersentuh pembangunan seperti daerah lain yang serba terbatas," katanya.

Karena serba terbatas itu, katanya, maka sering terjadi tindakan melawan hukum seperti penyelundupan bahan bakar minyak dan bahan kebutuhan pokok dari Indonesia ke Timor Leste.

"Warga kedua negara tetangga itu sering kali muncul ketegangan karena persoalan tapal batas yang belum jelas, sehingga acap kali ada pelanggaran terhadap teritorial masing-masing wilayah dan berujung pada konflik horisontal dan cukup menggangu ketenangan beraktivitas," katanya.

Ia mengatakan apabila hal ini dibiarkan terus menerus, maka bukan tidak mungkin mereka memilih kembali ke Timor Leste atau atau memiliki dua kewarganegaraan karena situasi keamanan dan desakan ekonomi yang melilit warga perbatasan itu.

"Memang meskipun secara adat istiadat dan budaya warga kedua negara ini masih memiliki hubungan darah karena pertalian kawin-mawin, namun untuk persoalan pemenuhan kebutuhan hidup menjadi tanggung jawab masing-masing," katanya.

Sehingga, lanjut dia, momentum kedatangan Presiden Jokowi ke NTT harusnya dimanfaatkan untuk menyinggahi dan menyapa mereka sebagai salah satu cara memberi keteduhan dan kekuatan baru untuk tetap mencintai NKRI sampai kapan pun.

"Harusnya tidak perlu diagendakan terlebih dahulu, kalau memang tidak ada kesempatan untuk menyinggahi warga perbatasan di daerah itu, sehingga tidak menyimpan harapan dan persiapan bagi warga untuk bertemu," katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ugo)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini