Share

Dukun Beranak Tak Boleh Ditinggalkan

Erika Kurnia, Jurnalis · Selasa 23 Desember 2014 01:23 WIB
$detail['images_title']
Peran dukun beranak (Foto: Sheknows)
DUKUN beranak yang menjadi tradisi dalam masyarakat Indonesia kini tidak boleh dipandang sebelah mata. Walaupun peran tenaga kesehatan resmi, telah lebih jauh berkualitas dan terjangkau, dukun beranak masih perlu diperhitungkan.
 

“Kita tidak bisa bilang dukun tidak boleh praktek atau tidak berguna. Dukun beranak yang telah lama menjadi bagian dari masyarakat Indonesia sangat berperan aktif membantu ibu dan kini kebanyakan peranan mereka lebih dari itu,” kata dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA., Direktur Bina Kesehatan Ibu, kepada Okezone, di Gedung Kemenkes RI, Kuningan, Jakarta, Senin (22/12/2014).

Dr. Gita menuturkan bahwa peran dukun beranak yang ditemukan sekarang tidak hanya membantu persalinan ibu, tetapi juga telah memiliki peran sebagai pendamping dan pengawas kesehatan ibu dan anak.

Mereka juga turut meningkatkan cakupan imunisasi, setelah diberi informasi kesehatan lain. Jadi ada misalnya yang lihat ibu dengan anak usia dua tahun ditanya sudah imunisasi belum. Jadi dukun tidak hanya jadi pendamping ibu hamil, tapi juga pengawas kesehatan anak,” tambahnya.

Hal ini ada setelah pemerintah dan tenaga kesehatan seperti puskesmas sukses menjalankan kemitraan antara bidan dan dukun beranak sejak 2010 lalu. Bahkan di berbagai daerah, program yang berjalan merupakan inisiatif langsung dari pemerintah daerah setempat.

“Jadi, baik puskesmas dan dukun punya peran dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Apalagi dukun beranak yang aktif dan biasanya menguasai daerahnya. Dengan komunikasi yang baik kemitraan ini dapat berjalan dan akan bertambah terus,” tutupnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ren)