Berikut Tradisi yang Ancam Kesehatan Wanita

TRADISI yang dipercaya terkadang membuat masalah kesehatan perempuan. Terutama di negera yang berkembang. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tradisi mengerikan tersebut harus dihentikan.

Tradisi tersebut berupa sunat pada alat kelamin perempuan, yang banyak dilakukan di beberapa kelompok masyarakat di dunia. Selain itu, tradisi yang harus dihentikan yaitu, menikahkan anaknya dalam usia yang masih tergolong muda. Pasalnya tradisi tersebut salah satunya menyumbang angka kematian ibu, di beberapa negara miskin.

Kendati demikian, untuk mengontrol tradisi yang dapat merugikan kesehatan, perlunya diadakannya perubahan undang-undang untuk melindungi wanita dan anak perempuan, ungkap Kepala Kesehatan Masyarakat WHO, Maria Neira, seperti dikutip Reuters, Senin (22/12/2014).

"Tradisi yang memaksa seorang gadis untuk menikah pada usia 13 adalah tradisi yang buruk. Sudah waktunya untuk melawan semua tradisi-tradisi itu,” ujarnya. Tradisi seperti itu juga memaksa gadis yang belum siap secara fisik hamil dan melahirkan di tempat yang jauh dari sanitasi yang baik.

Hampir 16 juta remaja perempuan melahirkan setiap tahunnya, dan setidaknya 70.000 perempuan meninggal setiap tahun, karena kehamilan dan komplikasi persalinan, menurut UNICEF.

Meskipun kematian ibu di seluruh dunia telah menurun sebesar 50 persen, dalam dua dekade terakhir, 289.000 perempuan meninggal karena komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan pada tahun 2013. Menurut WHO, sebagian besar dari mereka di negara-negara berkembang.

Pendidikan merupakan kunci untuk memberdayakan dan menyuarakan hak-hak mereka, kata Neira. "Begitu (wanita) mendapatkan minimal pendidikan, suara mereka akan lebih kuat. Ini juga menjadi peran lembaga-lembaga global, termasuk WHO, untuk membantu perempuan memperjuangkan hak-hak wanita,” tegasnya.