MENGELUARKAN lendir hidung yang menyumbat saluran pernapasan memang cukup melegakan. Namun ketika lendir hidung atau ingus sulit dikeluarkan, biasanya kita akan berusaha mengembuskan udara lebih keras untuk mendorongnya keluar.
Jika terlalu dipaksakan, Anda mungkin bisa langsung merasakan pusing, yang mungkin menjadi tanda bahaya. Menurut penelitian yang dilakukan di University of Virginia, ketika Anda meniup hidung Anda menghasilkan 10 kali lebih banyak tekanan daripada saat Anda batuk atau bersin.
Seperti dilansir Thehealthsite, Senin (22/12/2014), ketika tekanan yang dihasilkan begitu kuat, ini dapat mengakumulasi lendir dan dapat mendorongnya ke dalam ruang sinus. Hal ini dapat menyebabkan infeksi sinus dan membuat kondisinya lebih buruk.
Studi sebelumnya yang dilakukan oleh Gwaltney J. mengungkapkan bahwa sekali semprotan hidung yang keras dapat mendorong hampir satu mili lendir ke dalam sinus intranasal. Ini juga memaksa udara masuk ke dalam ruang sinus, sehingga menimbulkan gelembung lendir yang meningkatkan tekanan intranasal. Sakit kepala dan radang sinus atau sinusitis pun dapat menjadi akibatnya.
Tidak hanya rongga sinus, mengeluarkan ingus terlalu keras juga dapat berbahaya bagi telinga. Anda mungkin dapat mendengar suara berderak di telinga Anda saat membuang ingus. Ini berarti bahwa tekanan yang dihasilkan memaksa lendir masuk ke dalam telinga tengah.
Menurut dr. Rusdian Utama Roeslani, SpTHT-KL dari FKUI, hal ini dapat menyebabkan infeksi telinga, dan merupakan alasan mengapa Anda mungkin mengalami sakit telinga ketika Anda sedang menderita flu atau batuk.
“Oleh karena itu, saat ingin membuang ingus sebaiknya perlahan-lahan saja. Atau tarik dulu ingusnya ke tenggorokan, lalu keluarkan lewat mulut,” pesannya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ren)