Share

Demi Uang Rp6.000, Rukmini Harus Angkut Beban 100 Kg

Bramantyo , Okezone · Selasa 23 Desember 2014 07:27 WIB
https: img.okezone.com content 2014 12 23 340 1082731 demi-uang-rp6-000-rukmini-harus-angkut-beban-100-kg-6ApKrfNV1v.jpg Demi Uang Rp6.000, Rukmini Harus Angkut Beban 100 Kg (Rukmini)
A A A

SOLO - Terik panas sinar matahari, tak menyulutkan semangat puluhan perempuan yang terlihat tengah menggendong sekarung bawang merah di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah.

Mereka seakan tak begitu memedulikan bila 22 Desember merupakan hari yang sangat spesial bagi mereka.

Sesekali Rukmini (42) mengelap keringat yang mengalir deras di wajahnya, sebelum membawa karung bawang merah yang ada di punggungnya naik ke lantai dua Pasar Legi. Beban beratnya tidak dihiraukan meski tertatih menaiki anak tangga agar bisa diantar ke pemiliknya.

"Ya beginilah setiap harinya. Naik turun tangga dengan membawa barang bawaan di punggung saya," kata Rukmini warga Sambi, Boyolali, kepada okezone, di sela-sela aktivitasnya.

Setelah barang diantar ke tempatnya, Rukmini pun menerima upah. Sebelum dimasukan ke dalam kantong, Rukmini menghitung uang tersebut terlebih dahulu. "Rp6.000 lumayan, bisa buat beri beras setengah kilo," ucapnya sambil berlalu.

Selesai mengantar karung dan menerima upah kerjanya, Rukmini menghampiri buruh gendong lainnya di pinggir bangunan pasar. Sambil bersenda-gurau, mereka pun saling memijat punggung buruh gendong.

Rukmini mengatakan, dirinya sudah menjalani profesi sebagai buruh gendong ini hampir 15 tahun. Ini dilakukan Rukmini, demi menghidupi keluarga meski rasa lelah menyergap dan upah yang didapatnya rendah.

“Buruh gendong di sini ada sekira 22 orang. Di sini ada banyak buruh gendong, belum lagi di pintu-pintu pasar sebelah sana. Kalau di bilang berat, ya berat juga. Sekali angkut membawa lima sak atau karung bawang merah, kira-kira satu kuintal atau 100 kilogram beratnya. Belum kalau dapat orderan membawa kardus-kardus,” ujar Rukmini.

Rukmini mengaku tidak mematok tarif untuk jasa gendongnya. Biasanya, dia mendapat upah Rp6.000 untuk membawa karung ke lantai dua, sedangkan bila hanya mengantar ke lantai bawah upah yang diterima Rp4.000.

"Sehari tidak tentu dapatnya, kalau sepi kadang cuma Rp20 ribu jika ramai bisa Rp40-50 ribu. Lumayan, ya ini cuma cari uang membantu ekonomi keluarga, biar bisa tetap makan dan sekolah,” ungkapnya.

Belum selesai Rukmini bercerita tentang keluargannya, perempuan yang mengaku memiliki 5 orang anak itu langsung berlari saat truk pengangkut sembako tiba di area parkiran pasar legi.

Dengan sigap, Rukmini pun menerima karung beras di pundaknya. Setelah itu Rukmini menghilang di keramaian Pasar Legi.

Bagi Sriyanto, pedagang beras di Pasar Legi Solo, keberadaan perempuan buruh angkut di Pasar ini sangat membantu memindahkan pasokan barang dagangannya.

“Mereka sangat membantu betul bagi kami. Susah juga kalau tidak ada mereka, para perempuan buruh angkut ini justru lebih kuat, lebih perkasa dibanding laki-laki,” ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(kem)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini