Share

Wanita HIV/AIDS Punya Harapan Miliki Anak

Renny Sundayani, Jurnalis · Minggu 25 Januari 2015 19:40 WIB
$detail['images_title']
Penderita HIV/AIDS miliki harapan punya anak (Foto: Timeslive)
WANITA terinfeksi HIV/AIDS sangat takut hamil. Padahal, mereka masih punya harapan memiliki anak. Pasalnya, risiko penularan kepada bayi bisa sangat kecil jika wanita tersebut rutin konsumsi antiretroviral (ARV).
Bahkan, dengan teknik bayi tabung Morula IVF, si bayi aman tidak tertular virus HIV. Hal ini disampaikan dr Budi Wiweko, SpOG(K).

Menurut dokter ahli bayi tabung di RS Cipto Mangunkusumo, keunggulan program bayi tabung adalah mencegah tranmisi horizontal. Pasien yang terinfeksi HIV/AIDS pun bisa miliki harapan memiliki anak.

"Contoh, ibu negatif HIV, bapak positif HIV, lalu mereka seksual biasa, dan ketularan (ibu-red). Nah, bayi tabung mencegah transmisi horizontal. Sperma dilakukan washing (cuci-red), kemudian disuntikkan sel sperma ke sel telur. Itu salah satu tekniknya," beber Budi Wiweko kepada Okezone di Jakarta.

Di samping itu, ibu yang positif HIV bisa melahirkan tanpa menularkan virus tersebut ke anaknya, bisa dicegah dengan pemberian ARV. "Asalkan ibunya minum ARV, aman," tambahnya.

Di tempat berbeda, Dr Arie Adrianus Polim, D,MAS,SpOg (K) menjelaskan bahwa semua program bayi tabung memang tak ada batasannya. Termasuk penderita HIV, Hepatitis A dan Hepatitis B.

Namun, ia memberi catatan, program bayi tabung untuk penderita HIV harus dilakukan secara hati-hati, terutama dalam penyimpanan embrio.

"Karena kan otomatis akan bisa ditularkan kepada bayi. Jangan sampai hamil, tapi bayinya kena HIV/AIDS," kata dokter Obstetri dan Ginekologi di RSIA Bunda Jakarta ini.

Ada baiknya, sarannya, ibu penderita HIV jika ingin menjalankan program bayi tabung, diobati terlebih dahulu, sehingga jumlah virus yang tersisa sudah sedikit.

"Berobat dulu sampai dinyatakan boleh hamil, kasihan embrionya HIV juga. Sebaiknya, diobati dulu," kata Dr Arie.

Demikian juga dengan pasien Hepatitis B yang tidak ada obatnya. Caranya hampir sama, dengan memisahkan embrionya di inkubator khusus.

"Kita pisahkan, ini khusus penderita Hepatitis, infeksi dan tidak infeksi. Beda penempatan embrionya atau beda inkubator," pungkasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ren)