JAKARTA - Indosat, salah satu layanan seluler terbesar dunia sedang giat memperkenalkan solusi End to End untuk M2M. Dalam M2M, konektivitas merupakan hal paling mendasar.
Guna menjalankan konektivitas Machine to Machine (M2M) tidak hanya menggunakan SIM card saja, namun juga menggunakan SIM card yang sudah memiliki paket-paket khusus dan didesain khusus untuk M2M. Kendati demikian, masih banyak pengguna yang menggunakan SIM card prabayar.
“Pengguna SIM card biasa itu sangat tidak disarankan karena akan menyulitkan penggunanya sendiri. Untuk menjalankan konektivitas tidak hanya menggunakan SIM card tapi menggunakan SIM card yang didesain dengan paket-paketnya khusus untuk M2M,” ujar Hendra Sumiarsa selaku Division Head M2M di Jakarta, Senin (26/1/2015).
Dalam keterangan lebih lanjut, Hendra mengatakan bahwa saat ini pengguna yang tidak menggunakan SIM card khusus masih terbilang banyak. "Tidak digunakan SIM card khusus untuk M2M akan mengakibatkan kartu melenting," tambahnya.
Kartu yang digunakan untuk SIM card M2M sama dengan SIM card pada umumnya, hanya saja yang membedakannya adalah material yang digunakan pada SIM card khusus M2M lebih tahan panas. Pasalnya SIM card tersebut digunakannya di mesin bukan di ponsel.
Informasi lebih lanjut, solusi M2M mulai berkembang di Indonesia pada 2005 atau 2006, namun pertumbuhannya tidak signifikan. Sedangkan untuk perkembangan yang signifikan baru terasa sejak 2010, di mana seluruh dunia sudah mulai memetakan fitur M2M tersebut.
(ahl)