Share

Balada Jurnalis Pengelana di Mindanao (1)

Arpan Rachman (Okezone) , Okezone · Selasa 27 Januari 2015 19:19 WIB
https: img.okezone.com content 2015 01 27 18 1097991 balada-jurnalis-pengelana-di-mindanao-1-Hce6dYSU9C.jpg Balada Jurnalis Pengelana di Mindanao (1)
A A A

BANGKOK – “Tak mudah menemukan kebahagiaan dalam diri sendiri, dan itu tak mungkin ditemukan di tempat lain,” kata esais Agnes Repplier (1855-1950). Apakah sebagai sesama bangsa di Asia Tenggara kita mendapatkan kebahagiaan tersendiri dalam hidup bertetangga di kawasan serumpun ini?

Sudah tiga puluh menit lewat tengah malam, awal Oktober silam. Dari Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, enam jurnalis asal Myanmar, Malaysia, dan Indonesia terbang ke Manila. Menumpang Cebu Pacific Air SJ932 sesuai jadwal akan transit sekira pukul 4.50 di Ninoy Aquino International Airport.

Persiapan serius digojlok selama tiga hari sebelumnya di ibu kota Negeri Siam membuat mereka merasa agak letih juga. Setiap hari belajar, berdiskusi, dan menyimak paparan para ahli seperti Red Batario koordinator di Asia Tenggara untuk INSI (International News Safety Institute), Chino Gaston koresponden senior di GMA News and Public Affairs, Sunai Phasuk peneliti senior di Thailand pada Divisi Asia untuk Human Rights Watch, dan Renato ‘Boyet’ Mabunga manajer program HRD (Human Rights Defenders) di Forum Asia.

Di puncak Rembrandt Hotel&Towers, Bangkok, mereka berenam telah mempresentasikan rencana liputan. Mereka juga mengobrol, bercerita, berdebat, bertanya-jawab, dan bercanda dengan anggota sekretariat SEAPA (Southeast Asian Press Alliance) seperti Gayathry Venkiteswaran, Wisnu T Hanggoro, Kulachada Chaipipat, Chankaew Suthitanawat, Nai Nai, Edgardo Legaspi, dan Som Rongdanai.

Menyimak dan berargumentasi tentang hak asasi manusia, perlindungan bagi jurnalis, dan budaya impunitas yang berkembang pesat di beberapa negara Asia Tenggara, akhir-akhir ini. Nyaris tak ada waktu santai, hanya lanskap gedung-gedung jangkung di langit Bangkok menjadi satu-satunya hiburan di sela istirahat minum kopi dan santap cemilan.

Fase orientasi pun berakhir. Sekaranglah saatnya mereka terjun ke gelanggang.

Mereka terdiri dari reporter Okezone bersama Donny Suparman (Trans 7), Alyaa Alhadjri (theantdaily.com), Nan Lwin (Kumudra), Kyaw Lynn (Popular Myanmar News), dan Eaint Khaine Oo (Voice of America). Keenam jurnalis itu siap terjun menjadi jurnalis parasut dalam program beasiswa tahunan SEAPA 2014. Kali ini, gelanggang yang harus mereka datangi: Pulau Mindanao.

Hampir sepanjang tiga jam penerbangan, semuanya meringkuk di kursi hanya “tidur-tidur ayam”. Waktu lokal Bangkok lebih cepat satu jam dari Manila. Tiba di Manila, mereka berusaha memulihkan tenaga. Satu-dua orang mengerjakan tugas, menguatkan konsentrasi, sekadar mencoba lebih fokus dan rileks. Akhirnya, pukul 13.30, kembali diangkut dengan pesawat Cebu Pacific Air ke Bandara Internasional General Santos. (Bersambung)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini