Share

Semangat Nenek Muhinah Nafkahi Suami Buta & Anak Gangguan Jiwa

Marieska Harya Virdhani , Okezone · Selasa 27 Januari 2015 05:02 WIB
https: img.okezone.com content 2015 01 27 338 1097572 semangat-nenek-muhinah-nafkahi-suami-buta-anak-gangguan-jiwa-DQrkKikNE9.jpg Nenek Muhinah dan Keluarga
A A A

DEPOK - Kesetiaan dan perjuangan Muhinah, nenek berusia 74 tahun, yang semangat menafkahi keluarganya patut diteladani. Di usianya yang sudah terbilang senja, wanita warga Gang Anggrek Gas Alam RT 004 RW 007 desa Curug kecamatan Cimanggis, Depok ini terpaksa bekerja dengan berjualan kue basah demi menghidupi suami dan anaknya.

Nenek Muhinah berjualan mulai dari subuh hingga sore hari dengan menawarkan kue-kue basah ke tetangga guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia tinggal bersama suaminya Bahrudin (77) dan anaknya Muhammad (32).

Kondisi rumah Muhinah sangat sederhana, tak ada barang-barang elektronik mewah. Bangunan rumahnya pun semi permanen. Kehidupan Muhinah terbilang sulit, ia harus menghidupi anaknya yang mengalami gangguan jiwa sejak 15 tahun yang lalu dan suaminya yang menderita tuna netra.

"Dulu (Muhammad) sempat sekolah, enggak tahu kenapa atau mungkin karena pergaulan teman-teman dia mulai marah-marah. Semua barang di rumah habis dihancurin kalau dia kumat. Dulu juga sempat dibawa ke rumah sakit di Cilendek Bogor karena enggak ada biaya. Ya terpaksa dibawa pulang," ujarnya.

Sementara kondisi dari Bahrudin, suaminya, sudah tidak bisa bekerja lagi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan. "Mata si Bapak yang sebelah kanan itu buta karena sakit, kita enggak punya uang. Kalau yang sebelah kiri karena katarak akut jadi suka pusing dia karena enggak bisa lihat," jelasnya

Hingga kini belum ada bantuan yang diterima keluarga tersebut dari Pemerintah Kota. Namun, Muhinah tak mau mengandalkan belas kasih orang dengan menadahkan telapak tangan. Ia tak patah semangat untuk mencari rezeki. Rupiah demi rupiah ia kumpulkan dengan sisa tenaga rentanya.

"Saya bekerja keliling mulai subuh, per hari kalau ramai saya bisa dapat Rp25-Rp 30 ribu. Itu pun uangnya saya buat biaya anak saya. Setelah berjualan saya menjadi buruh cuci dan setrika lumayan buat tambah-tambah kalau enggak begitu saya enggak bisa makan, kadang saya makan sehari cuma sekali," ungkapnya.

Ketua RT 04/RW 07, Markam, menjelaskan, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa untuk memberikan bantuan kepada Muhinah. "Karena data keluarga Muhinah belum pernah diminta oleh pihak dinas sosial maupun dinas-dinas lainnya. Saya bisa apa, warga kita banyak yang enggak mampu yang belum pernah terima bantuan," tuturnya. (sna)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ugo)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini