JAKARTA - Setiap tahun Ujian Nasional (UN) menjadi momok siswa di Tanah Air karena menentukan kelulusan mereka. Sistem ini cenderung melahirkan berbagai perilaku negatif baik dari siswa maupun guru dan sekolah.
Sistem UN lalu tidak hanya menimbulkan kecurangan tapi juga melahirkan suatu perilaku 'teaching to the test'. UN tidak mendorong siswa untuk benar-benar belajar, tetapi semata-mata belajar hanya untuk ujian," ujar Mendikbud Anies Baswedan dalam rapat kerja komisi X DPR dengan Kemendikbud, Selasa (27/1/2015).
Mulai tahun ini, UN tidak lagi mejadi standar kelulusan tetapi lebih sebagai pemetaan. Anies berharap, langkah ini dapat menjadi upaya perbaikan sistem penilaian. Tadinya, sistem penilaian hanya berisi mata pelajaran. Ke depannya sistem penilaian juga akan mencantumkan bagian-bagian dari mata pelajaran itu sendiri.
"Kalau dulu hanya nilai matematika, nanti akan dicantumkan pula nilai trigonometri berapa, nilai algoritma berapa, dan lain-lain," kata Anies.
Sistem ini akan membuat penilaian lebih bermakna. Siswa akan lebih mengerti di mana kelemahannya.
"UN bukan hanya menunjukan hasil belajar, tapi juga sebagai bagian dari proses belajar," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rfa)
