Share

Strategi Menteri Pariwisata Datangkan Turis Asal China

Helmi Ade Saputra, Jurnalis · Rabu 28 Januari 2015 19:57 WIB
https: img.okezone.com content 2015 01 28 406 1098591 strategi-menteri-pariwisata-datangkan-turis-asal-china-btDQMXaiKS.jpg Menteri Pariwisata punya strategi datangkan turis Tiongkok (Foto: Feri/Okezone)

MENTERI Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa turis asal China atau Tiongkok sangat potensial mendatangkan devisa untuk Indonesia. Karena itu, rangkaian strategi dicanangkan oleh pihaknya.

Menurut Arief, turis asal China dinilai potensial karena 100 juta dari mereka berpergian ke luar negeri setiap tahun. Sayangnya, turis asal China yang singgah ke Indonesia hanya sekira 800 ribu atau tidak mencapai 1 persen.

Outbond China itu 100 juta, namun yang kunjungi Indonesia hanya 800 ribu, kurang dari 1 persen. Target saya ingin 2 juta dari 800 ribu, itu pun hanya 2 persen. Oleh karena itu, fokus kita promosinya juga harus jelas,” terang Arief Yahya kepada Okezone di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat.

Oleh karena itu, tutur Arief, target utamanya adalah mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman). Sedangkan wisatawan domestik, jelas dia, akan mengikuti perkembangan wisman.

“Wisatawan Nusantara itu tidak menghasilkan devisa. Kalau kita menguasai di Indonesia itu bagus, tetapi bukan tujuan utama. Terus terang, tujuan utama meng-attrack wisman, kalau wisatawan Nusantara akan mengikuti,” tambahnya.

Lebih lanjut Arief mengatakan, mendatangkan wisman harus memanfaatkan momen-momen tertentu. Hal itu diperkirakan akan membantu menarik kunjungan wisman nantinya. Begitupun dengan wisman asal China yang ditargetkan kunjungannya tahun ini mencapai 2 juta.

Sebagaimana diketahui, turis asal China rata-rata tinggal di Indonesia empat sampai lima hari. Total pengeluaran belanja para turis dari China ini rata-rata USD100–110. Tentu dapat dibayangkan berapa devisa yang akan masuk jika kedatangan turis China.

Orang-orang China sendiri mempunyai liburan setiap Februari, yaitu Tahun Baru China atau Imlek. Kemudian, Hari Buruh pada Mei dan hari kemerdekaannya di Oktober. Oleh karena itu, Indonesia akan memanfaatkan paket destinasi untuk mendatangkan turis China, salah satunya melalui ekspedisi Cheng Ho.

“Cheng Ho itu Panglima Perang China. Tetapi selain panglima perang, dia juga menyebarkan agama Islam di Indonesia, maka yang dibuat itu masjid-masjid. Jadi, roadmap itu kita punya dan kita beritakan di China dan Indonesia,” tuturnya.

Ekspedisi Cheng Ho ini sendiri akan dikemas dalam paket pelayaran dari Tiongkok ke beberapa wilayah Indonesia yang pernah disinggahi oleh Panglima Cheng Ho. Daerah-daerah di Indonesia yang pernah disinggahi panglima Cheng Ho, di antaranya, Batam, Palembang, Bangka, Belitung, Banten, Jakarta, Cirebon, Yogyakarta, Semarang, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(jjs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini