DETROIT - Kasus tewasnya seorang pria dalam kecelakaan di Spring, Texas, sebelah utara Houston, Amerika Serikat, pertengahan Januari lalu, diduga kuat akibat kesalahan komponen airbag produksi Takata.
Dalam pernyataannya, Honda Motor Corporation menyatakan bahwa pengemudi diduga terkena dampak mengembangnya airbag. Mobil yang terlibat kecelakaan tersebut adalah Honda Accord model 2002. Demikian seperti dikutip dari Reuters, Jumat (30/1/2015).
Pihak Harris County Sherif yang menangani kasus ini menyatakan, kecelakaan terjadi pada 18 Januari 2015. Korban tewas diketahui bernama Carlos Solis (35). Berdasarkan laporan awal pemeriksaan medis, nyawa Solis tidak terselamatkan karena luka serius di leher. Leher korban terkena hantaman benda tumpul.
Mobil yang digunakan Solis seharusnya di-recall pada 2011. "Namun recall mobil saat itu belum selesai," demikian bunyi pernyataan Honda.
Namun Honda masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah benda tumpul yang dimaksud tersebut adalah benar pecahan inflator atau bukan. Honda juga sudah memberitahukan permasalahan ini ke otoritas keselamatan lalu lintas dan jalan AS (NHTSA).
Sementara itu pihak Takata berkomentar, “Kami tengah bekerja sama dengan Honda untuk mengumpulkan fakta-fakta serta mencari tahu status kendaraan saat kecelakaan terjadi. Prioritas pertama Takata adalah keselamatan pengemudi."
Honda merupakan produsen kendaraan yang paling banyak menggunakan produk airbag Takata. Sebelumnya, lima orang tewas akibat permasalahan yang sama. Empat kasus terjadi di AS dan satu di Malaysia.
Permasalahan airbag Takata ini menyebabkan recall besar-besaran mobil di seluruh dunia. Sejak kasus ini pertama kali dilaporkan yakni pada 2008 hingga saat ini, sudah 24 juta mobil lebih yang di-recall.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ton)
