OLAHRAGA fisik adalah kebutuhan bagi setiap orang. Namun, ada kondisi tertentu di mana olahraga sebaiknya dihindari untuk mencegah dampak fatal yang mungkin ditimbulkan. Salah satunya oleh orang dengan epilepsy (ODE).
Tidak semua jenis olahraga cocok dilakukan oleh pasien epilepsi, khususnya bagi mereka yang masih mengalami kejang tak terkontrol dalam interval pendek. Oleh karena itu, ODE dan pendampingnya, sebaiknya memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu sebelum berolahraga.
Neurolog dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Fitri Octaviana Sumantri, SpS(K), M.Pd.Ked., mengatakan bahwa, olahraga memang cukup baik bagi pasien epilepsi, namun penting bagi pasien untuk mengetahui risiko kekambuhan dari kejang yang bisa dialaminya sewaktu-waktu.
"Olahraga seperti berenang, misalnya, sebaiknya dihindari pasien yang kejangnya belum terkontrol. Kalau dia kejang saat sedang di dalam air kan bisa membahayakan nyawanya," kata dr Fitri, dalam seminar berjudul Unmask Epilepsy, di Jakarta, baru-baru ini.
Jenis olahraga lain yang sebaiknya dihindari ODE yang belum terkontrol seperti bersepeda, panjat tebing, atau olahraga lain yang memiliki risiko membahayakan diri. "Olahraga yang bisa dilakukan mungkin seperti main badminton atau bola pingpong. Yang pasti yang tidak memerlukan alat berat atau tidak di lokasi yang membahayakan,” tambahnya.
Perlu diketahui, gejala epilepsi pada setiap individu berbeda-beda. Tidak hanya kejang hebat seluruh tubuh, serangan parsial yang menyerang sebagian anggota tubuh yang menimbulkan kelumpuhan, sehingga penderita bisa jatuh sewaktu-waktu juga berisiko bagi mereka dalam melakukan aktivitas fisik.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ren)