BEKASI - Aktivis antikorupsi, Intan Sari Geni dilaporkan ke Polresta Bekasi Kota terkait dugaan penipuan uang senilai Rp80 juta yang diberikan korbannya setelah bisa memenjarakan seorang Lurah di Kabupaten Bekasi.
Ketua Indonesian Fight Corruption (IFC) tersebut dilaporkan oleh seorang mitra kerjanya bernama Rifai yang merasa ditipu usai dirinya memberikan uang senilai Rp80 juta kepadanya.
Menurut keterangan, Intan mengaku bisa memenjarakan salah satu lurah di Kabupaten Bekasi. Oleh karena itu, Rifai dan Intan membuat perjanjian.
"Namun setelah saya mentransfer dana kepada Intan sebesar Rp80 juta hingga saat ini dia malah menghilang tak dapat ditemui atau pun dihubungi," terang Rifai saat membuat laporan dugaan penipuan itu di Mapolresta Bekasi Kota, Minggu (1/2/2015).
Saat coba dikonfirmasi, Intan mengaku tidak takut sama sekali dengan laporan yang dibuat oleh Rifai dan akan menunggu kelanjutan dari laporan tersebut.
"Saya tidak pernah takut dan saya akan tunggu panggilan dari polisinya kalau memang saya dilaporkan," tegas Intan saat dihubungi Okezone.
Baginya, laporan yang dibuat itu sama saja mematikan karakter seseorang terlebih hal ini sepertinya sudah biasa terjadi oleh seorang aktivis antikorupsi seperti dirinya.
"Sudah biasa bagi seorang aktivis seperti dirinya jika banyak yang enggak suka. Sekalian saja, laporkan saya ke Bareskrim saya enggak takut," terangnya.
Intan pun membantah telah menerima transfer uang senilai Rp80 juta. "Besar sekali itu uang ya, lumayan juga tapi saya enggak pernah menerimanya. Kalau soal saya menghilang emang saya setan, saya enggak ke mana-mana, minggu ini saja saya nongol di media. Ini juga mas bisa hubungin saya," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fid)
