JAKARTA – Keberanian Kapolri Jenderal Badrodin Haiti ditunggu penggiat hak asasi manusia (HAM) dalam menyelesaikan kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. Sebab, beberapa kali terjadi pengantian Kapolri belum terdapat titik terang mengungkap siapa pembunuh Munir.
Direktur Imparsial, Al Araf mengatakan, mantan Kapolda Jawa Timur itu harus membentuk tim khusus untuk mengganti tim lama yang dipimpin oleh Mathius Salembang guna menguak misteri terbunuhnya pejuang kemanusiaan tersebut.
"Domain polisi dalam kasus Munir, Kapolri harus berani. Ganti pak Mathius Salembang, itu patut kita tunggu," tegas Al Araf di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, (18/4/2015).
Selain itu, Al Araf menilai, tugas penegakan hukum seharusnya tidak hanya dibebankan kepada Kapolri. Terlebih dalam upaya membangun kepercayaan institusi kepolisian.
"Jangan cuma dibebankan ke Kapolri yang baru kemarin dilantik, karena tanggung jawabnya juga ada pada institusi lain," jelas Al Araf.
Institusi yang dimaksud tersebut misalnya lembaga legislatif dan eksekutif. Tentunya, kedua lembaga tersebut patut dicermati political will-nya dalam menata institusi kepolisian.
"Usaha memperbaiki polisi, itu juga dilakukan oleh kekuasaan, Presiden dan DPR, tergantung political will," imbuhnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(MSR)
