ORANG dulu percaya jika wanita hamil miliki penggelapan kulit di area tertentu, pertanda mereka sedang mengandung anak laki-laki. Fenomena itu memang wajar ditemukan, namun bukan semata untuk kehamilan bayi laki-laki saja.
Masalah perubahan pigmen, khususnya hiperpigmentasi, dapat dialami hampir semua wanita hamil, seperti dikatakan Dr Grace NS Wardhana, SpKK. Lebih dari 90 persen wanita hamil dikatakan bisa menghadapi masalah ini dengan derajat yang berbeda-beda.
“Masih ada ibu-ibu hamil yang mengeluh leher dan ketiaknya menghitam saat hamil, lalu orang bilang itu berarti sedang mengandung bayi laki-laki. Itu hanya mitos. Hiperpigmentasi terjadi karena hormon saat kehamilan, biasanya di trisemester kedua,” tuturnya saat ditemui di Brawijaya Women and Children Hospital, Kebayoran, Jakarta Selatan, Sabtu, 18 April 2014.
Penggelapan kulit karena kehamilan bisa terlihat di daerah lain juga, seperti di alat kelamin, paha, pusar, garis perut atau linea nigra, area sekitar puting susu, dan paling mudah terlihat di area pipi dan dahi wajah. Hal ini diduga terjadi karena peningkatan melanosit dan peningkatan kerentanan terhadap stimulus hormon Melanocyte Stimulating Hormone (MSH), estrogen, dan progesteron.
“Kondisi ini makin berisiko terjadi pada orang ras Asia dan Afrika yang berkulit gelap. Masalah bisa memburuk karena radiasi sinar ultra violet. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengenakan pelindung UV saat beraktivitas di luar,” tambahnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ren)