Bekali Calon Koki Muda untuk Bisnis Kuliner

PERKEMBANGAN industri food service di Indonesia tak dipungkiri semakin pesat. Salah satu pelakunya kebanyakan dari kaum muda. Melihat hal ini, perusahaan makanan Mondelez Indonesia berupaya mendukung para calon koki dengan mengadakan roadshow ke berbagai sekolah menengah kejuruan (SMK). Sebanyak 300 siswa-siswi jurusan tata boga dibekali berbagai ilmu seputar industri jasa makanan.

Industri food service merupakan industri yang bersentuhan dengan dunia FnB (Food & Beverage). Bidang ini tidak hanya meliputi restoran, kafe, dan toko kue, melainkan semua yang terlibat dengan bisnis kuliner meski terbilang usaha kecil.

"Industri food service di Indonesia bertumbuh sangat pesat. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah kafe, restoran besar dan kecil. Kami melihat ini merupakan kesempatan untuk mengisi pasar dengan inovasi produk yang mampu menjawab kebutuhan konsumen yang semakin spesifik dan bervariasi," jelas Rhea Sianipar, Country Head of Corporate and Goverment Affairs, Mondelez Indonesia di SMKN 57, Jakarta, Selasa (21/4/2015). Agenda utamanya merupakan kegiatan pelatihan atau demo membuat kreasi menu pastry, diskusi seputar tren kuliner kue dan roti, serta penggunaan keju berkualitas dan pengetahuan seputar bagaimana memulai bisnis kuliner dengan skala kecil.

"Pada kesempatan ini kami juga mengajarkan para calon koki muda, bagaimana cara mengaplikasikan keju sesuai dengan fungsi, jenis dan cita rasanya. Sehingga makanan tersebut mendapatkan rasa dan penampilan yang punya nilai jual lebih tinggi," tambah Andra Wibisana, Senior Brand Manager Cheese.

Dalam kegiatan ini hadir juga Ayu Anjani, seorang pastry chef, pebisnis muda, dan sekaligus food consultan baik skala besar maupun kecil. Dia akan berbagi pengalaman tentang bagaimana menjalani sebuah bisnis kuliner kepada siswa dan siswi yang berpartisipasi. Melalui program ini, diharapkan para siswa dan siswi SMK akan mendapatkan pengalaman dan lebih percaya diri untuk bisa memasuki dunia kerja yang kompetitif atau dapat memulai usahanya sendiri. Dengan demikian, mereka bisa mempraktekkan apa yang telah didapat dalam kegiatan positif ini.