Share

Istri Pendonor Ginjal untuk Suami Tak Lagi Pusing Biaya

Rus Akbar , Okezone · Selasa 21 April 2015 16:31 WIB
https: img.okezone.com content 2015 04 21 340 1137777 istri-pendonor-ginjal-untuk-suami-tak-lagi-pusing-biaya-w5l51yR0xv.jpg Kisah istri yang mendonorkan ginjalnya untuk suami (Foto: Rus Akbar/Okezone)
A A A

PADANG - Pasangan suami-istri yang melakukan donor ginjal, Jasril Rostian (50) dan Dwi Widiati Renita Putri (42), bisa bernapas lega usai menjalani operasi di RSUP M Djamil. Sebab, pihak rumah sakit menanggung semua biaya operasi dan pengobatan tersebut.

Masih terbayang dalam benak Reni -sapaan Dwi Widiati Renita Putri- kala melihat tubuh suaminya yang sakit akibat gagal ginjal. Saat itu sang suami yang gagah perkasa dan bekerja sebagai kapten kapal di PT Freeport Indonesia di Papua. Namun karena sakit, dia pulang ke Payakumbuh pada Februari 2014.

Sang suami, Jasril kemudian harus menjalani hari-harinya untuk melakukan cuci darah serta mesti terbang Padang-Jakarta dan sebaliknya.

Kini setelah memberikan satu ginjalnya, Reni berharap sang suami segera pulih. Dirinya juga sangat bersyukur sebab biaya pengobatan dan operasinya ditanggung oleh pihak rumah sakit.

Direktur RSUP M Djami Padang, Irayanti Mudrika, mengatakan, meski pasutri ini memakai BPJS, tidak sepenuhnya masuk daftar yang ditanggung BPJS. Bisa saja obat-obatannya yang tidak masuk, termasuk mungkin prosesnya.

“Tapi, itu belum detail kita perhitungkan. Namun bisa dibayangkan, obat-obatan itu bisa mencapai harganya Rp100 juta. Tentu ini sangat mahal. Jadi karena ini perdana dilakukan operasi di rumah sakit, maka untuk itu rumah sakit sepenuhnya menanggung keperluan obat-obatan pasien selama perawatan dilakukan,” tegasnya.

Jika operasi ini berhasil maka rumah sakit akan memberikan pelayanan khusus masyarakat Sumatera Barat, minimal dalam lima tahun ke depan harus mengembangkan dua pelayanan yang berkompetensi lebih baik dari rumah sakit lain.

Sementara pihak keluarga mengakui untuk biaya transplantasi ginjal ini cukup mahal, selama pengobatan saja saat diketahui Jasril mengalami kerusakan ginjal sudah mengeluarkan biaya puluhan juta untuk keperluan cuci darah, uang yang keluar itu berasal dari milik pribadi.

Apalagi sejak sakit setahun lalu itu, dia tidak lagi bekerja sebagai kru pelayaran karena penyakitnya sangat keras. Semakin lama keuangan semakin menipis, sedangkan penyakit tidak mereda.

“Sampai akhirnya kami keluarga menyarankan Jasril untuk mendaftarkan diri masuk BPJS,” ujar Yosi Gumala (46), kakak Dwi.

Yosi melanjutkan, awalnya mereka tinggal di Jakarta, namun karena suaminya bekerja di perusahaan pelayaran, akhirnya Reni memutuskan tinggal di kampungnya di Payakumbuh. Hasl itu juga dikarenakan dua anaknya sekolah di Payakumbuh. Namun, satu tahun terakhir Jasril sakit dan dia pulang.

“Di sinilah dia harus dirawat intensif. Awalnya Jasril didiagnosis mengalami sakit jantung. Tapi setelah diperiksa di RSCM ternyata dia mengalami kerusakan ginjal. Kedua ginjalnya tidak berfungsi dan harus cuci darah,” ujarnya.

Yosi menambahkan, menurut informasi dari dokter kondisi pasien pascaoperasi membaik, kini dirawat di ruang penyakit dalam. Ruangan steril dan yang bisa masuk itu hanya orang-orang tertentu dan hanya keluarga dekat.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(crl)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini