Share
Advertisement

Limbah Sampah Elektronik Dunia Capai 41,8 Juta Ton

Wahyu Noor Hasan , Jurnalis-Selasa 21 April 2015 14:01 WIB
Ilustrasi sampah elektronik (Foto: Ewasteworkshop)
Ilustrasi sampah elektronik (Foto: Ewasteworkshop)
A
A
A

WASHINGTON - Limbah non-organik yang dihasilkan dari sampah produk elektronik, memang cukup mengkhawatirkan saat ini. Dalam studi lingkungan yang dilakukan United Nations University mencatat bahwa limbah elektronik dunia itu telah mencapai 41,8 juta ton pada 2014.

Volume sampah tersebut meningkat drastis dari 2013 yang hanya sekira 39,8 juta ton dalam skala global. Para ilmuwan universitas mencatat bahwa sebanyak 41,8 juta ton sampah elektronik, setara dengan 1,15 juta truk berat yang ditumpuk bersama-sama.

Namun sangat disayangkan, para ilmuwan mencatat bahwa limbah sampah elektronik atau e-waste tersebut, justru berasal dari negara-negara yang mengumumkan bahwa wilayahnya adalah ramah lingkungan dari awal tahun 2014. Demikian seperti dilansir dari Softpedia, Selasa (21/4/2015).

Dalam daftar negara yang menghasilkan limbah sampah elektronik dunia, peneliti mengungkapkan bahwa Norwegia adalah yang paling besar. Negara ini menghasilkan limbah sampah elektronik mencapai 28,4 kilogram per penduduk.

Sedangkan negara di posisi kedua adalah Swiss yang diikuti oleh Islandia, Denmark, Inggris, Belanda, Swedia, Prancis, Amerika Serikat, dan Austria. Dari limbah elektronik yang ada, peralatan rumah tangga seperti mesin cuci menyumbang 60 persen, sedangkan untuk peralatan komunikasi lainnya seperti ponsel, komputer dan teknologi informasi lainnya sebesar 7 persen.

Dalam perhitungan yang dilakukan para ilmuwan universitas, sampah elektronik yang ada pada 2014 diperkirakan berpotensi dapat dipulihkan kembali dengan nilai sekira USD52.000.000.000.

(ahl)

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Topik Artikel :
Telusuri berita techno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement