NAYPYIDAW - Pemerintah Myanmar berjanji akan menghadiri pertemuan yang membahas krisis imigran Rohingya. Setelah sebelumnya mereka menolak menghadiri pertemuan antar negara yang akan diselenggarakan pada 29 Mei 2015 mendatang di Bangkok, Thailand tersebut.
Sebelumnya, Myanmar memberi sinyal tidak akan mengunjungi pertemuan 15 negara Laut Hindia itu. Adapun, agenda pembahasan pertemuan adalah akar masalah eksodus ribuan kaum Rohingya dari Myanmar dan orang Bangladesh.
Sebagaimana diberitakan Associated Press, Kamis (21/5/2015), Kepala Kantor Kepresidenan Myanmar, Zaw Htay, mengatakan, Pemerintah Myanmar akan ikut ambil bagian dalam pembahasan penyelundupan manusia dan imigran ilegal.
Sebelumnya, Myanmar menyatakan tidak akan menghadiri pertemuan pembahasan Rohingya. Pernyataan tersebut disampaikan Zaw Htay, selaku Juru Bicara Presiden Myanmar Thein Seide.
"Kami tidak akan datang. Kami tidak akan menerima jika mereka (Thailand) mengundang hanya untuk meringankan persoalan yang mereka hadapi," ujarnya, Sabtu 16 Mei 2015.
Myanmar sendiri tidak menganggap penyelundupan imigran Rohingya sebagai masalah negara. Pasalnya, mereka tidak pernah mengakui Rohingya sebagai kelompok etnis meski telah tinggal lama di Myanmar.
Sekira 3.000 imigran gelap yang dikenal dengan julukan orang kapal itu mendarat di pantai Indonesia, Malaysia, dan Thailand selama beberapa pekan belakangan. Sementara ribuan lainnya dipercaya masih terombang-ambing di lautan dan terancam mati.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(pam)
