KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia mengerahkan empat kapal milik tentara Angkatan Laut (AL) untuk mencari imigran asal Bangladesh dan Rohingya dari Myanmar yang masih terombang-ambing di laut. Pemerintah Malaysia berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia dalam mencari dan menyelamatkan para imigran gelap tersebut.
Pada Kamis 21 Mei 2015, Perdana Menteri (PM) Najib Razak memerintahkan AL Malaysia untuk menyelamatkan ribuan imigran yang masih melaut. "Kami harus melakukan tindakan pencegahan agar para imigran itu tidak kehilangan nyawa," ujar Najib, seperti dikutip Associated Press, Jumat (22/5/2015).
Kepala AU Malaysia Aziz Jaafar mengatakan, empat kapal telah diturunkan untuk melakukan pencarian. Selain itu, lanjut Aziz, tiga helikopter dan tiga kapal lainnya siap siaga jika dibutuhkan.
Pada Rabu 21 Mei 2015, Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Anifah Aman bertemu dengan Menlu RI Retno Marsudi, dan Menlu Thailand, Tanasak Patimapragon. Ketiga negara sepakat akan membantu imigran Rohingya.
Menlu Anifah Haman mengemukakan, ketiga negara sepakat untuk melanjutkan menyediakan bantuan kemanusiaan bagi sekira 7.000 pengungsi Rohingya yang masih terombang-ambing di lautan. Pemerintah negara-negara tetangga Myanmar itu juga berjanji menyediakan tempat penampungan sementara bagi para imigran Rohingya.
Sebelumnya, Pemerintah Malaysia dan Thailand menolak untuk menerima para imigran Rohingya. Namun, desakan dari UNHCR (Badan PBB yang menangani permasalahan imigran) mendorong Malaysia dan Thailand mengadakan pertemuan bersama Indonesia untuk membahas permasalahan imigran Rohingya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(pam)
