JAKARTA – Politisi Partai Golkar Indra J Piliang ikut tersulut terkait dengan insiden penyerangan jamaah umat Islam yang sedang menjalankan ibadah salat Idul Fitri di Tolikara, Papua, Jayapura, pagi tadi. Mantan peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyebut kasus penyerangan itu harus diselesaikan karena ini masalah yang sangat sensitif.
Melalui akun Twitternya Sang Gerilya @IndraJPiliang. J Pialang menyebut.”Kejadian di Tolikara dg alasan ada kegiatan internasional, seolah "melawan" upaya membuka Papua yg sdh dilakukan Presiden @jokowi,” tulis ciutan J Pialang, hari ini.
Ia menyebutkan, konflik di Papua ada yang terbuka, ada yang tertutup. Ada pohon konflik, dari akar di dalam hingga ranting di dahan sehingga konflik tidak datang tiba-tiba. J Pialang juga menguntip pemberitaan di media bahwa ada dua bentuk penyerangan di Tolikara.
“Info di media: ada 2 gelombang serangan. Satu tim utk lempar batu. Satu tim berikutnya bakar2. Ini teknik dari mana? Sukukah? Atau "others"?. Semoga persoalan di Kab Tolikara bisa diselesaikan. Ini masalah sensitif,” begitu ciutan J Pialang.
Diketahui, sebanyak 70 rumah dan kios di Kabupaten Tolikara, Papua pagi tadi dibakar ratusan massa, yang diduga menolak perayaan pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah dan melarang umat muslimah mengunakan jilbab di wilayah tersebut.
Berdasarkan informasi yang diterima Okezone, pembakaran diawali dengan aksi pelemparan saat umat Muslim di wilayah tersebut mengumandangkan takbiran sebelum pelaksanaan salat Id 1436 Hijriah pagi tadi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(MSR)
