Share

Sinode GIDI Terdaftar di Kemenag

Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone) , Okezone · Jum'at 17 Juli 2015 20:37 WIB
https: img.okezone.com content 2015 07 17 337 1182999 sinode-gidi-terdaftar-di-kemenag-q1p3Ak2x3m.jpg Dirjen Bimas Kristen Othida R Hutabarat mendampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di acara Christian Conference of Asia, Mei 2015 (foto: Kemenag)
A A A

JAKARTA- Gereja Injili di Indonesia (GIDI) yang mengeluarkan surat pelarangan ibadah agama lain di Tolikara ternyata terdaftar di Kementerian Agama.

Dalam kop surat mereka, GiDI mencantumkan nomor surat Departemen Agama yang menunjukkan bahwa mereka adalah sinode yang sah dan diakui Negara. Saat dikonfirmasi kepada Dirjen Bimas Kristen Othida R Hutabarat, dia membenarkan bahwa sinode tersebut terdaftar.

“Iya sinode itu memang terdaftar,” aku Othida saat dikonfirmasi Okezone melalui sambungan telefon, Jumat (17/7/2015).

Othida mengaku sudah menghubungi kepala Sinode GIDI dan meminta mereka untuk mengirimkan email kepada dirinya perihal peristiwa yang terjadi di Tolikara. Dia menegaskan bahwa terjadinya pembakaran rumah ibadah, adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.

Sebab itu, Othida meminta Sinode GIDI menjelaskan secara rinci mengapa peristiwa itu terjadi. Tolikara adalah lokasi yang sangat jauh di pedalaman Papua, sehingga komunikasi dirinya dengan Kepala Sinode tidak berlangsung baik, sehingga belum jelas seperti apa kronologis peristiwa tersebut sebenarnya.

“Mereka akan kirim email malam ini. Setelah jelas, barulah kita akan menggelar jumpa pers, menjelaskan kepada media,” ujarnya.

Sementara itu, dalam penelusuran Okezone di situs Persatuan Gereja Indonesia (PGI), nama Gereja Injili di Indonesia (GIDI) tidak terdaftar sebagai salah satu anggota gereja PGI. Dalam websitenya, terdapat 89 gereja, tidak ada nama organisasi GIDI di dalamnya.

Dalam penelusuran Okezone ke berbagai sumber, Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) sudah 53 tahun berdiri dan pertama kali dibentuk di Tolikara kabupaten Jayawijaya, namun berpusat di Kota Sentani kabupaten Jayapura. Saat ini, ada 966 jemaat yang beredar di seluruh Indonesia. Selain di Indonesia, ternyata GIDI juga terdapat di Australia, PNG, dan Yerusalem.

Mengenai perjalanan GIDI di Papua sendiri bermula ketika 53 tahun lalu seorang misionaris gereja kema injil (gereja crition mission alliance) membawa firman ALLAH ke Tolikara dan mengenalkan masyarakat disana dengan ajaran GIDI.

Masyarakat Tolikara pun menyambut baik dan memutuskan membuat gereja sendiri. Sebelumnya tiga badan misionaris telah membangun pos-pos keagamaan di pegunungan Papua.

Sehingga berembuklah kepala-kepala suku atau yang disebut ondoafi dan ondofolo untuk membangun gereja pertama Papua bagian pegunungan.

Pendeta Piliyus Biniluk selaku Ketua Sinode GIDI Jilid 2 mengutarakan bahwa Gereja GIDI ini pertama kali di bangun di Tolikara namun dipusatkan di Kota Sentani,

“Gereja GIDI pertama kali lahir di Tolikara dan pusatnya di Tolikara namun cabangnya sangat banyak ada di Grogol, Bali dan lain-lain, bahkan di Australia, PNG, dan Yerusalem juga ada,” ungkapnya kepada SINDO di Papua, Senin 10 Desember 2012 lalu.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(uky)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini