Share

Alunan Gamelan di Kampus ITS

Rifa Nadia Nurfuadah, Okezone · Sabtu 06 Februari 2016 09:32 WIB
https: img.okezone.com content 2016 02 05 65 1305750 alunan-gamelan-di-kampus-its-VPpezPjnU4.jpg Kelompok Karawitan Elektro Budaya ITS. (Foto: dok. ITS)

JAKARTA - Bersantai sambil mendengarkan alunan musik tentu menyenangkan. Jika bertandang ke kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, kita bisa mendapatkan kesenangan itu dari alunan musik gamelan yang dimainkan mahasiswa.

Mereka tergabung dalam Karawitan Elektro Budaya. Ini adalah kelompok mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Teknik Multimedia dan Jaringan serta Jurusan Biomedis ITS pecinta budaya karawitan.

"Umur kami terbilang masih baru. Awalnya kami penasaran pada peralatan gamelan yang jarang terpakai karena dulu hanya boleh digunakan oleh dosen dan karyawan. Namun sejak Desember 2015, mahasiswa mulai diizinkan untuk turut memainkannya. Maka komunitas ini pun dibentuk untuk melestarikan kebudayaan Indonesia," ujar salah seorang anggota Karawitan Elektro, Abimanyu Setyo Puji Ashari, seperti dinukil dari laman ITS, Sabtu (6/2/2016).

Koordinator Karawitan Elektro Budaya, Prabu Dzaky, menyebut, saat ini ada 25 mahasiswa angkatan 2014 yang menjadi anggota. Namun, tidak semua anggota mahir memainkan alat musik tradisional Jawa itu. Sebagian dari mereka masih belajar.

"Ada sebagian anggota yang memang merupakan anggota Unit Kegiatan Tari dan Karawitan ITS sehingga lebih mahir dan menjadi pelatih bagi teman-temannya," tutur Prabu.

Prabu menjelaskan, salah satu kendala aktivitas Karawitan Elektro Budaya adalah keterbatasan set gamelan yang bisa dipakai latihan. Akibatnya, setiap waktu latihan tiba, tidak semua anggota bisa bermain. Kelompok ini pun hanya berlatih saat ditanggap untuk mengisi suatu acara saja.

"Sejauh ini Karawitan Elektro Budaya telah mengisi tiga acara. Antara lain ketika ada kunjungan jepang dan dua kali lainnya ketika ada kunjungan di kantor internasional," jelasnya.

Cowok asli Solo itu sendiri sudah terbiasa dengan budaya karawitan. Sang ibu telah memperkenalkannya dengan budaya khas Jawa tersebut sejak dia kecil.

"Saya harap agar Karawitan Elektro Budaya ini terus dihidupkan. Yang penting sering latihan dan ada regenerasi anggota secara berkelanjutan," tandasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini