Share

Menhan Sesalkan Pembiaran Pemkab Bangka atas Pengusiran Jemaah Ahmadiyah

Bramantyo , Okezone · Sabtu 06 Februari 2016 18:01 WIB
https: img.okezone.com content 2016 02 06 337 1306414 menhan-sesalkan-pembiaran-pemkab-bangka-atas-pengusiran-jemaah-ahmadiyah-VZd5RD5PCg.jpg Foto: Ilustrasi (Dok. Okezone)
A A A

SOLO – Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal Purn TNI Ryamizard Ryacudu menyesalkan adanya kesan pembiaran dari pemerintah setempat saat warganya mengusir salah satu kelompok masyarakat yang dianggap menyimpang. Ini seperti pengusiran terhadap jemaah Ahmadiyah Indonesia di Kecamatan Srimenanti, Sungailiat, Bangka Belitung.

Seharusnya, sebagai wakil negara, Menhan mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka tidak ikut terbawa emosi warganya dengan membiarkan penganut ajaran yang dianggap menyimpang itu diusir. Justru sebaliknya, pemerintah daerah harus mengayomi warganya, kecuali bila kelompok tersebut jelas-jelas bertentangan dengan negara.

Untuk itu, Ryamizard mengharapkan kasus di Bangka jadi kasus yang terakhir. Ke depannya, ia berharap tidak ada lagi pengusiran-pengusiran paksa oleh masyarakat terhadap kelompok tertentu.

Hal itu karena yang berhak menentukan manusia itu salah atau benar bukan sesama manusia, yang berhak adalah sang pencipta.

"Sebetulnya, seperti itu tidak boleh terjadi lagi. Sudah terlalu banyak pengusiran berujung bentrok di antara masyarakat, seperti ada Syiah, Sunni, kita satuin saja di negara. Bukankah di Islam ada lakum dinukum waliyadin. Kamu-kamu, saya-saya, sudah itu sajalah yang menentukan salah dan benar itu kan Tuhan," ujar Menhan usai meresmikan Institut Kepemimpinan Pancasila, di Hotel Sunan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2016).

Menurutnya, apa yang terjadi di masyarakat merupakan salah satu ancaman modern. Hal itu karena ancaman modern tersebut justru paling berbahaya dibandingkan ancaman bersenjata.

Karena itu, adanya persatuan di masyarakat berpegang teguh terhadap Pancasila sangat dibutuhkan.

"Ancaman modern ini sangat berbahaya dibandingkan ancaman bersenjata karena ancaman modern ini bentuknya tidak nyata. Untuk itu, kita harus berpedoman pada Pancasila agar persatuan terjaga. Satu hati dan satu jiwa untuk Indonesia pun terjaga," ucapnya.

Salah satunya melalui bela negara. Ryamizard memastikan bila program bela negara terus berjalan. Bahkan, ormas-ormas besar seperti NU dan Muhammadiyah pun mendukung penuh adanya bela negara dengan dibuktikan melalui MoU.

"Terus berjalan karena bela negara ini untuk kepentingan dan keutuhan serta persatuan negara," ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(erh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini