JAKARTA - Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara. Mereka menuntut dicabutnya Peraturan Pemerintah (PP_ 78 tahun 2015 tentang pengupahan dan menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa perusahaan asing yang memiliki usaha di Indonesia.
Selain diramaikan oleh sejumlah buruh, terlihat pedangang kami lima yang mencari keuntungan saat aksi unjuk rasa tersebut berlangsung.
Pantauan Okezone, penjual kaca mata, penjual topi, penjual rujak, penjual tahu sumedang, penjual minuman dan penjual kopi keliling berhamburan bersama pengunjuk rasa.
"Ini kan rame pati banyak yang pesen minuman dingin atau kopi," ujar Agus, penjual kopi keliling kepada Okezone, Sabtu (6/1/2016).
Ia mengaku sudah mengantongi keuntungan dari hasil penjualannya. Meski begitu, dirinya tidak mau menyebutkan keuntungan yang ia peroleh secara rinci.
"Ya kayaknya sih udah banyak yang beli, belum saya hitung untungnya. Tapi pasti banyak dari hari biasanya," katanya.
Agus menawarkan harga untuk minuman hangat sebesar Rp4000-Rp3000 untuk segelas kopi dan Rp6000 untuk segelas susu.
Saat ini, aksi unjuk rasa telah bergeser ke Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk menghadiri Kongres ke V Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).
Sekadar diketahui, aksi unjuk rasa tersebut dilakukan karena adanya PHK dari sejumlah perusahaan yang kemungkinan besar akan menghentikan usahanya di Indonesia.
Perusahaan itu di antaranya PT Panasonic, PT Toshiba, PT Shamoin, PT Starlink, PT Jaba Garmindo, PT Ford Indonesia, PT Yamaha, PT Honda, PT ASA Elektronik, PT. Shinkei dan PT Hino.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fzy)
