YOGYAKARTA - Korban minuman keras (miras) oplosan di wilayah Yogyakarta terus bertambah. Sampai hari ini, Senin (8/2/2016) korban tewas telah mencapai 26 orang. Polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tempat penjual miras guna memperoleh informasi penyelidikan.
"Sampai hari ini, sudah ada 26 korban tewas," ujar Kapolres Sleman AKBP Yulianto saat dihubungi Okezone, Senin (8/2/2016).
Dari hasil pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang juga menjadi korban, di RS Sardjito, mereka bersama-sama meminum miras yang dibeli dari pelaku berinisial SK yang dibantu oleh istrinya, SB warga Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman.
Yulianto mengatakan, pada Selasa 9 Februari besok, pihaknya akan mengunjungi balai POM untuk mengetahui hasil pemeriksaan sampel minuman yang telah dikirimkan beberapa waktu lalu.
Selain itu, polisi sudah mengambil sampel darah, urine, dan muntahan milik korban untuk dikirim ke laboratorium forensik Semarang
"Kami minta dipercepat, biar segera tahu penyebabnya apa," lanjut Yulianto.
Selain itu, pihak kepolisian juga sudah melakukan olah TKP dan mengamankan satu galon fermentasi salak, obat anti serangga cair, alat pres botol, cairan anti pegal, bubuk warna putih yang belum dapat diidentifikasi, satu bungkus tawas, dua botol sisa minuman, dua gelas berisi cairan coklat yang belum bisa diidentifikasi, serta satu bungkus besar tembakau.
Sekadar diketahui, terdapat dua penjual miras oplosan yang menyebabkan puluhan orang tewas tersebut. Pertama, MT dan PY asal Margoluwih, Seyegan, Sleman dengan barang bukti 33 botol miras. Sedangkan SK dan istrinya SB merupakan pedagang miras di daerah Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fzy)