Share

Diduga Aniaya Murid, Guru Dipolisikan

Bramantyo , Okezone · Senin 08 Februari 2016 17:05 WIB
https: img.okezone.com content 2016 02 08 512 1307267 diduga-aniaya-murid-guru-dipolisikan-vZe9HKaXQH.jpg Ilustrasi
A A A

SUKOHARJO - Eli Nursalim, seorang guru di SMP Islam Al-Hadi, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, dilaporkan orang tua murid ke pihak kepolisian.

Diduga, guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) serta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah melakukan penganiyayaan terhadap muridnya sendiri.

Dugaan penganiyayaan tersebut berawal saat RW (13), salah satu siswa yang duduk di bangku kelas VII warga Jatimalang, Joho, Mojolaban tersebut memanfaatkan kekosongan waktu belajar karena guru mereka beranjak keluar kelas sejenak. Kemudian RW dan teman-temannya bermain menggunakan plastik sedotan minuman serta peluru yang terbuat dari kertas, sehingga mengotori lantai kelas.

Ketika sang guru kembali ke kelas, dia kaget lalu marah karena lantai kelas menjadi kotor, dan menyuruh semua siswa membersihkan lantai kelas.

Selain meminta siswa yang bermain itu membersihkan lantai, Eli pun meminta agar mereka menyerahkan sedotan yang mereka pakai untuk bermain. Namun, permintaan itu tidak segera dipatuhi oleh RW dan temannya. Melihat ketidakpatuhan anak didiknya, membuat Eli naik pitam untuk menendang dan memukul RW.

Joned Setyabudi (50), orang tua RW terkejut melihat wajah sebelah kiri dan mata kirinya pada putranya memar. Melihat kondisi putranya, Joned pun langsung mengintrograsi RW. Setelah mendengar cerita anaknya itu, Joened pun langsung pada Jumat sore langsung melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Mojolaban.

"Mungkin saja anak saya melakukan pelanggaran di sekolah, tapi kalau ada sanksi mestinya kan yang bersifat mendidik. Bukan dengan pemukulan maupun penendangan. Apalagi ini terjadi di sebuah sekolah Islam," ujar ayah RW, Joned Setyabudi (50), Senin (8/2/2016).

Kapolsek Mojolaban, AKP Priyono membenarkan adanya laporan kejadian kekerasan yang menimpa murid kelas VII SMP Islam Al Hadi, Sukoharjo. "Korban bersama orangtuanya melaporkan kejadian tersebut dan telah melakukan visum karena wajah sebelah kiri memar dan mata kirinya bengkak," ujarnya.

Rencananya, Kamis lusa, pihaknya baru akan memanggil pihak sekolah untuk dimintai keterangannya menyangkut dugaan penganiyaan tersebut. "Pihak sekolah baru akan kami panggil hari Kamis lusa," pungkasnya.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(aky)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini