NEW YORK – Senin 8 Februari, miliuner sekaligus pemilik media Bloomberg yakni Michael Bloomberg mengatakan sedang mempertimbangkan untuk ikut dalam kontestasi menjadi calon presiden pada Pemilu Amerika Serikat (AS) 2016.
Pria berusia 76 tahun yang juga mantan Wali Kota New York itu menyatakan sedang melihat semua opsi dalam perebutan kursi nomor satu di AS tersebut.
“Saya melihat tingkat dari wacana dan diskusi yang dipaparkan (oleh para capres) bersifat sangat menyedihkan dan dangkal. Saya melihat ini sebagai penghinaan kepada para pemilih,” kata Bloomberg kepada Financial Times, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (9/2/2016).
Bloomberg juga menambahkan bahwa para publik AS menerima ‘calon yang lebih baik’. Dilaporkan, miliuner asal Boston ini juga telah meminta para ajudannya untuk membuat perencanaan kampanye presiden AS yang bersifat independen.
Menurut sumber yang diwartakan Reuters, Bloomberg siap mengeluarkan dana USD1 miliar dari uangnya sendiri untuk maju menjadi capres AS di pemilu yang diadakan pada November 2016.
Dikabarkan, Bloomberg akan memberikan deadline pengajuannya mengikuti pemilu hingga awal Maret setelah polling yang diadakan pada Desember 2015 yang hasilnya menyampaikan bahwa ia mampu menyaingi Donald Trump dan Hillary Clinton.
Michael Bloomberg sendiri berasal dari Partai Demokrat. Namun pada 2001, ia mengubah haluan dan bergabung dengan Partai Republik. Tapi karena tidak puas dengan kedua partai, miliuner ini memutuskan menjadi independen.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(emj)
