JAKARTA - Harga bawang merah hingga saat ini masih berada di atas Rp30.000 per kilogram (kg). Menurut Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, kenaikan harga bawang ini disebabkan oleh panjangnya rantai distribusi makanan yang mencapai 9 tahap distribusi.
Namun, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memiliki cara tersendiri untuk memangkas harga bawang di pasaran. Amran berencana akan mendatangkan importir asing untuk membeli bawang merah secara langsung kepada petani bawang.
"Bawang mahal, padahal di petani harganya itu hanya Rp5.000 per kilogram. Ini karena rantai pasoknya. Solusinya ada importir kami bawa langsung ke lapangan untuk kontrak dengan petaninya. Kontrak Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram," ujar Amran saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Bahkan, lanjut Amran, saat ini terdapat importir dari beberapa negara di Asia yang meminta bawang kepada para petani di Indonesia hingga mencapai 25.000 ton. Besarnya permintaan ini disebabkan oleh penjelasan yang diberikan oleh pemerintah kepada importir mengenai tingginya tingkat produksi bawang merah hingga Januari 2015.
"Importir bawang ada yang meminta 25.000 ton. Kami sampaikan kepada mereka bahwa kami mengubah strategi tanam. Contoh biasanya pada November itu tidak berani tanam bawang karena hujan, tapi kita tanam. November kita tanam 1 juta, Desember 2,5 juta, Januari 2,5 juta," tukasnya.
Dengan demikian, penjualan bawang secara langsung ke importir ini diharapkan dapat memberikan efek psikologis bagi distributor bawang di pasaran. Sehingga, kebijakan ini diharapkan dapat memotong alur distribusi bawang hingga ke tingkat konsumen sehingga dapat berdampak pada penurunan harga bawang.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rzy)
