JAKARTA - Kecerdasan anak-anak Papua tidak kalah dengan warga negara Indonesia dari daerah lainnya. Karena itu, seharusnya ada fasilitas yang memadai bagi mereka untuk mengenyam dunia pendidikan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat kerja dengan Komite I DPD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Luhut mendorong agar PT Freeport Indonesia yang menjalankan bisnis besarnya di Papua, bisa memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat setempat terkait sarana pendidikan.
"Kenapa Freeport tidak buat boarding school di sana? Freeport harusnya bisa buat boarding school di Papua," ujar Luhut.
Dirinya pun menyindir bahwa keuntungan yang diberikan Freeport dari bisnis yang dijalankannya, tidak dirasakan oleh rakyat Papua pada umumnya.
"(Freeport) Jangan kasih ke kepala suku saja, dia gunakan uangnya buat kawin dan pesta. Orang Papua jangan kritik kami saja, kami juga boleh kritik," lanjutnya.
Selain itu, Luhut juga merasa heran dengan dana otonomi khusus di Papua yang mencapai Rp53 triliun sejak 2002 sampai 2015, tetapi tidak memiliki kualitas pendidikan yang baik.
"Kalian (Papua) punya dana otsus (otonomi khusus), tapi tidak bisa bikin sekolah yang bagus. Kami mendorong pendidikan yang berkualitas," tandasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fzy)