BENGKULU - Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, yang melanda Provinsi Bengkulu, sejak beberapa hari terakhir, membuat puluhan hektare (Ha) areal persawahan di Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, terendam banjir.
Tidak hanya itu, bibit padi umur sekira 1 bulan ikut hanyut terseret oleh terjangan air sungai muara Bengkulu, yang meluap di wilayah itu. Akibat kejadian itu, petani setempat mengalami kerugian jutaan rupiah. Tidak hanya itu, tanaman padi milik petani setempat terancam puso atau gagal panen.
"Bibit padi ini sudah ditanam sekira 1 bulan, akibat air sungai meluap bibit yang baru tanam hanyut," kata salah satu petani Kelurahan Rawa Makmur, Kota Bengkulu, Zulkifli, saat ditemui Okezone, Selasa (9/2/2016).
Zulkifli menambahkan, bibit padi yang terseret dan hanyut dibawa air di wilayah itu sudah terjadi dua kali. Sehingga, kata dia, petani yang memiliki areal persawahan di wilayah itu mesti menanam ulang bibit padi.
"Bibit yang terseret banjir, petani kembali menyemai bibit baru. Tapi ada juga petani yang meminta bibit dengan petani yang bibit padinya tersisa usai menanam," jelas Zulkifli.
Dalam setiap Ha lahan persawahan, terang Zulkifli, membutuhkan empat kaleng bibit padi atau 10 cupak bibit. Selain itu, terang dia, dalam penyemaian itu membutuhkan waktu sekira 15 hari.
"Kalau bibit disemai ulang maka membutuhkan waktu lagi 15 hari. Kebanyakan petani meminta bibit dengan petani lainnya," pungkas Zulkifli.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(kha)
