Share

Satu Pasien Meninggal, Dinkes Kulonprogo Siaga DBD

Kuntadi , Koran SI · Selasa 09 Februari 2016 09:59 WIB
https: img.okezone.com content 2016 02 09 510 1307584 satu-pasien-meninggal-dinkes-kulonprogo-siaga-dbd-9spezn7JSe.jpg Ilustrasi (Okezone)
A A A

KULONPROGO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo siaga dalam menghadapi kasus demam berdarah dengue (DBD). Selama 2016 ini, tercatat sudah ada 23 kasus dan satu orang diantaranya harus meregang nyawa. Mereka terus melakukan upaya, menghadapi siklus DBD enam tahunan.

“Di daerah lain itu siklusnya lima tahunan, tetapi di Kulonprogo justru enam tahunan,” jelas Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kulonprogo, Baning Rahayujati.

Menurutnya, upaya pengendalian DBD paling efektif dengan melibatkan peran aktif masyarakat. Gerakan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan upaya pencegah paling efektif. Pengasapan (fogging) bukan merupakan upaya pemberantasan. Namun, hanya bagian dari memutus mata rantai penyebaran.

Kondisi cuaca yang tidak menentu, rentan berdampak terhadap meningkatnya kasus DBD. Nyamuk aides aygepty paling suka berkembang biak dalam pergantian musim. Apalagi saat ini kerap diwarnai hujan dan panas.

“Anggaran fogging hanya 15 kali, kita akan minta tambah di perubahan,” jelasnya.

Sampai dengan awal tahun ini, beberapa wilayah juga sudah dilakukan fogging, seperti di Kecamatan Pengasih dan di Ngentakrejo, Lendah. Di wilayah ini, kasus DBD sempat ditemukan dan terjadi penularan di masyarakat.

Sementara, Direktur RSUD Wates, Lies Indriyati menjamin ketersediaan obat untuk menangani pasien DBD. Mereka juga aktif melakukan koordinasi dengan unit tranfusi daerah PMI Kulonprogo. Pasien DBD, kerap butuh transfusi dengan kebutuhan setiap pasien tidak sama.

Diakuinya, beberapa pasien DBD ini sejak awal tahun sudah ada yang dirawat. Namun dia tidak ingat berapa angka persisnya. Rata-rata per-bulan terjadi peningkatan dibanding akhir 2015.

“Stok obat aman dan kita selalu patau dan menambah persediaan,” ujarnya.

Lies meminta masyarakat untuk waspada teradap penyakit ini. Jika ada pasien yang panas tinggi disertai demam, batuk agar segera memeriksakan ke medis. Apalagi ada tanda pendarahan, harus segera mendapat penanganan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fds)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini