Share

Mendalami Budaya Tionghoa lewat Ajang Koko-Cici

Iradhatie Wurinanda, · Rabu 10 Februari 2016 00:45 WIB
https: img.okezone.com content 2016 02 09 65 1307771 mendalami-budaya-tionghoa-lewat-ajang-koko-cici-IBNAjYTqD8.jpg Pernak-pernik imlek (Foto: Dok. Okezone)

JAKARTA – Anak muda selalu punya cara tersendiri untuk melestarikan budaya. Hal itu seperti yang dilakukan seorang mahasiswa keturunan Tionghoa bernama Eric Stefano Chandra. Ia memilih mengikuti ajang Koko-Cici Jakarta 2015.

Cowok yang akrab disapa Eric itu menceritakan, Koko-Cici Jakarta serupa dengan ajang Abang-None Jakarta, namun fokus kegiatannya adalah budaya Tionghoa. Fokusnya mencakup duta wisata, budaya, dan sosial.

"Pertama tertarik ikut Koko-Cici Jakarta itu karena aku datang ke acara malam finalnya pada 2013. Waktu itu aku hadir sebagai reporter radio kampus yang ditugaskan meliput acara," tutur mahasiswa Universitas Tarumanagara (Untar) tersebut.

Eric akhirnya coba mendaftar pada 2015. Tak disangka, dirinya lulus untuk menjadi salah satu finalisnya. Menurut dia, ajang tersebut telah membuka matanya mengenal dan belajar mengenai budaya Tionghoa.

"Aku pribadi sebelum ikut Koko-Cici masa bodoh dengan budaya, paling ikut-ikutan orangtua saja. Tapi setelah ikut ajang ini, aku langsung berubah mindset, jadi belajar banyak budaya. Otomatis kalau ada teman yang tanya sesuatu jadi bisa jawab," ucapnya.

Melalui ajang Koko-Cici Jakarta, kata Eric, dia juga menjadi tahu tempat-tempat bersejarah, makna-makna kebudayaan, bahasa Mandarin, hingga tokoh-tokoh Tionghoa. Menurut dia, ajang tersebut cukup efektif memperkenalkan budaya Tionghoa di tengah masyarakat, khususnya di kalangan muda.

"Tentu efektif. Di sini isinya anak-anak muda, secara tidak langsung kita turut mengajak anak muda lainnya untuk berpartisipasi," terangnya.

Mahasiswa jurusan komunikasi itu menambahkan, ajang Koko-Cici perlu dipertahankan supaya budaya Tionghoa tak asing di kalangan pemuda yang kebanyakan sudah mulai tergerus budaya kebarat-baratan.

"Misalnya enggak ada Koko-Cici, mungkin tetap ada yang melestarikan budaya Tionghoa, namun itu dilakukan oleh orang-orang yang sudah tua. Jika hal tersebut dibiarkan, sampai mereka meninggal, otomatis enggak ada penerusnya. Makanya, aku juga berharap pemuda bisa termotivasi untuk turut melestarikan budaya Tionghoa di Indonesia," pungkas cowok yang sedang menekuni bisnis event organizer itu. (ira)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini