TYSONS CORNER – Musuh negara-negara barat terutama Amerika Serikat (AS) pasca-runtuhnya Uni Soviet, seolah berganti ke negara-negara Islam yang dihubung-hubungkan dengan teroris.
AS pun mulai merasa bahwa kini situasi global lebih berbahaya ketimbang masa Perang Dingin dengan Soviet. Hal ini diungkapkan sendiri oleh Direktur Intelijen Nasional AS, Marsekal Madya (Purn) James Clapper yang seolah, mengamini pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Pada 25 April 2005 lampau, Putin pernah melayangkan argumentasi, di mana punahnya Soviet jadi awal krisis dunia lainnya yang lebih berbahaya.
“Kita harus menyadari bahwa tumbangnya Uni Soviet, merupakan bencana besar terhadap geopolitik di abad ini,” cetus Putin kala itu.
Sementara Clapper menyatakan bahwa sejak runtuhnya Soviet, ancaman nyata kini jadi tantangan yang lebih berat buat negara-negara di dunia, terlebih dengan munculnya beragam kelompok teroris, macam Al-Qaeda hingga ISIS.
“Well, yang pasti saat ini tantangan dan ancamannya lebih beragam. Perubahan sistem bipolar (dua kutub adi daya) bisa dibilang justru menghadirkan kepastian stabilitas di dunia,” ujar Clapper, sebagaimana dilansir Russia Today, Kamis (11/2/2016).
“Uni Soviet dan sekutunya, serta persekutuan barat yang dimpimpin AS dan semua ancaman lain yang negatif, berada dalam kerangka persaingan yang terjadi selama beberapa dekade dan itu dikarakterkan dengan adanya stabilitas. Ketika itu berakhir, dinamika di dunia turut berubah,” tutupnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(raw)
