JAKARTA - Seorang jagoan di kawasan Kalijodo, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara tewas dengan luka bacok di tubuhnya pada 22 Januari 2002.
Dalam buku karya Krishna Murti berjudul "Geger Kalijodo" diceritakan, kala itu sang jagoan asal Makassar, Udin, tengah mengendarai sepeda motornya, dari arah yang sama tiga pemuda melintas yaitu Jalal, Ahmad, dan Yanto berjalan beriringan memenuhi gang. Udin pun berpapasan dengan ketiganya dan nyaring menyenggol Jalal.
Jalal pun langsung mendelikan matanya ke arah Udin. Namun Udin tak tinggal diam, dia justru mendelik lebih galak sambil membentak. "Kamu tidak kenal saya," katanya. Jalan pun lantas membalas tanpa rasa takut. "Saya kenal Daeng, kita sama-sama kenal, maafin saya Daeng," kata Jalal kala itu.
Namun permintaan maaf itu tak digubris oleh Udin. Dia malah mendatangi kembali Jalal sambil membentak dan mengeluarkan sebilah badik. "Selarang lu tau gua, gua matiin lo," kata Udin yang langsung membogem mentah Jalal.
Tak terima, Jalal lantas masuk ke dalam rumah dan mengambil parang dari balik kasur di kamarnya. Duel pun terjadi, namun nahas parang Jalal lebih panjang ketimbang badik milik Udin. Udin pun tewas dengan luka menganga dibagian kuping, leher dan tangan. Jalal pun lantas ambil langkah seribu setelah mengetahu lawannya tumbang. Pria asal Mandar itu nekad menceburkan diri ke Sungai Banjir Kanal yang saat itu tengah deras bersama parang dan sarung yang dikenakanya.
Dua rekan Jalal yaitu Amad dan Yanto lantas pergi dari lokasi kejadian karena khawatir kubu Udin akan melakukan serangan balasan. Mendengar Udin tewas, gemparlah kawasan Kalijodo. Kerabat dan kawan Udin langsung memenuhi lokasi kejadian dengan membawa senjata tajam untuk mencari si pembunuh.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(sus)
